Lihat ke Halaman Asli

Juanda

Kompasianer Taruna

12 Alasan "Left" dari Grup Medsos

Diperbarui: 15 Juni 2019   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

zentrumfuercitizenscience.at

"Tidak ada yang bisa memengaruhi kita selama kita tidak mau dipengaruhi."

Kehadiran media sosial apa pun namanya, tetap bermuatan sesuatu yang bersifat positif atau negatif. Jikalau itu akan membuat hidup manusia semakin baik dan bermanfaat itu akan menjadi sesuatu yang bernilai positif. Sebaliknya akan bernilai negatif.

Banyak kita jumpai seseorang yang sebelumnya begitu antusias dengan keberadaan media sosial, lambat laun membatasi dirinya untuk bersentuhan dengan media sosial. Tentu dengan berbagai alasannya masing-masing.

Di sisi lain ada pula orang yang left dari sebuah komunitas dengan media sosial tertentu, yang kemudian akan dicap negatif atau bermasalah. Semestinya seseorang yang left dari grup medsos tertentu itu adalah hak azasi. Mengapa perlu dipermasalahkan? Mengapa perlu ditanya alasannya pula?

Entah ..., apa alasannya seseorang bisa left dari sebuah grup? Tapi ada 2 penyebab seseorang bisa left dari sebuah grup media sosial, yaitu karena 6-T alasan yang bersifat Pribadi dan 6-H alasan yang terkait dengan perangkat HandPhone. Keduabelas alasan tersebut tersaji di bawah ini:

Pribadi
Yang menjadi alasan pribadi hingga seseorang itu left dari media sosial, yaitu:  

Tidak Kenal. Terundang dalam sebuah grup yang tidak dikenal. Pernahkah tiba-tiba kita masuk di dalam sebuah grup media sosial tertentu contohnya? Kemudian yang mengundang tidak jelas. Kalau pun di-japri tidak pernah merespon untuk menjelaskan siapa jatidirinya. Lah ... kalau begini mendingan left aja deh.

Tidak Menarik. Tidak jelas tujuannya dan membosankan. Saat diajak masuk ke sebuah grup media sosial tertentu, ternyata yang dibahas sama sekali tidak menarik menurut pandangan dirinya sendiri (subyektif sifatnya). Awalnya menyimak saja. Namun lama kelamaan karena ga nyambung akan jengkel pula, maka left-lah.

Tidak Nyaman. Berisi hoaks, terlalu rasis dan provokatif. Ada grup tertentu yang dibuat memang untuk 'mendukung' hal tertentu. Namun yang diundang itu sengaja acak. Mungkin untuk menjaring pengikut baru. Dan setelah masuk, maka akan terganggulah, karena tidak sepakat. Dan left-lah.

Terlalu Ramai. Terasa aneh yang dibicarakan. Ini memang grup yang 'hidup'. Ada saja isu yang digulirkan, lalu ada saja yang menanggapinya. Sehingga seharian bisa di atas 500-an notifikasi chat. Lalu yang sibuk atau malas buka, ketika dibuka sudah tidak bisa mengikuti alur ceritanya, karena terlalu banyak. Maka left-lah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline