Lihat ke Halaman Asli

Juanda

Kompasianer Taruna

Puisi | Rasa Digdaya

Diperbarui: 6 Juni 2019   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokPri

"Pemalas perlu belajar kepada semut dan memerhatikan lakunya untuk menjadi bijak."

Langit cerah jalan tak gelisah.
Di bawah pepohonan merangkai langkah.
Menuju pesona air terjun nan indah.
Hutan perawan perlu dirambah.

Tanpa diundang kabut pun melanda.
Hati pun mulai gundah gulana.
Tak terasa gelap jadinya.
Sadarkan diri tak ada artinya.

Kicau burung ramaikan suasana.
Tak bisa hibur hati yang merana.
Rasa galau sedang melanda.
Lanjut atau menyerah segera.

Rencana dan semangat boleh ada.
Alam itu tak ada lawannya.
Apalagi terhadap Tuhan Sang Pencipta.
Manusia itu bukan apa-apa.

Saat mampu rasa digdaya.
Sebelum dicoba tak menyerah.
Itu adalah sah-sah saja.
Tanda tak cepat menyerah kalah.-

Sumber Pitu - Pujon, 6 Juni 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline