Lihat ke Halaman Asli

Asaf Yo

TERVERIFIKASI

mencoba menjadi cahaya

Public Speaking: Bagaimana Menjadi Pembicara yang Baik?

Diperbarui: 10 Juni 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

halo semua, kali ini saya akan merangkum buku yang baru saja saya baca terkait dengan publik speaking. hal ini karena saya tertarik untuk meningkatkan kemampuan berbicara saya di depan umum sih.

Judul buku                          : Public Speaking

Pengarang                          : Prof.Dr.H. Suwatno, M.Si

Penerbit/tahun                : Erlangga/2020

Jumlah Halaman               : 209 halaman

Apakah public speaking itu? Apakah sejak lahir orang sudah bisa melakukan public speaking atau harus dipelajari terlebih dahulu. Seringkali kita melihat bahwa orang yang mampu menjadi seorang pembicara karena dia memiliki talenta di bidang itu. Padahal sebuah talenta tanpa dilatih dan dipersiapkan dengan baik juga tidak akan berkembang dengan baik. Nah, buku ini menjelaskan bagaimana menjadi seorang pembicara yang baik. Tentu ada persiapan yang perlu dilakukan agar bisa tampil menjadi pembicara yang baik dan sukses. Buku ini terdiri dari sebelas bab yang membahas tentang persiapan melakukan pembicara.

Bab 1 menjelaskan tentang konsep public speaking. Dari sejarah public speaking, dan unsur public speaking. Unsur public speaking (PS) meliputi pembicara, pendengar dan pesan yang disampaikan. Sementara itu elemen dalam proses komunikasi meliputi sumber pesan, penerima, isi pesan, saluran yang digunakan, serta makna Bersama antara pembicara dan pendengar. Sementara tujuh elemen PS menurut Lucas meliputi speaker, message (pesan verbal dan non verbal), channel yang digunakan, listener, feedback, interference(internal dan eksternal), situation. Selain itu ada beberapa bahasan karakteristik PS yang perlu dimiliki menurut Peter Khoury diantaranya adalah percaya diri, semangat, menjadi diri sendiri, modulasi suara, berbicara singkat, bercerita, melakukan pengulangan dll. Seorang pembicara dalam bab ini juga harus mengetahui konteks saat melakukan presentasi yaitu physical setting, cultural setting, historical setting, psychological setting, dll.

Bab 2 menjelaskan pemilihan topik dan tujuan pidato. Seorang pembicara perlu mengetahui subjeknya adalah you know a lot about dan subject you want to know more about. Tentu sebagai pembicara kita perlu mengetahui Teknik dalam pencarian topik, bisa melalui personal inventory, clustering, reference search, internet search, serta cara lainnya. Tentu tidak semua topik akan kita pilih, maka ada tahapan dalam menyeleksi topik, mulau dari apa yang menarik bagi anda, informasi apa yang membuat anda menjadi semakin dipercaya sebagai orang ahli, dan apa yang pendengar ingin ketahui. Pidato sendiri memiliki beberapa tujuan, apakah untuk memberikan informasi, untuk mempengaruhi atau persuasi  dan terakhir untuk menghibur.

Bab 3 adalah menganalisis audiens saat melakukan presentasi. Pembicara perlu melakukan analisis audiens agar hasil presentasi bisa maksimal. Analisis ini terdiri dari analisis demografi ( usia, gender, ras etnis latar belakang budaya, agama, keanggotaan kelompok, status sosial ekonomi), analisis psikografi dan analisis situasional. Analisis psikografi untuk mengetahui kondisi psikologi audiens. Ada audiens yang rasional serta kritis yang akan bertanya apa manfaat pidato itu bagi mereka. Tentu kepentingan mereka menjadi focus utama bagi pembicara. Selama kebutuhan dari audience bisa dipenuhi oleh pembicara maka hasil presentasi akan menjadi maksimall. Analisis psikografis cenderung lebih personal dan sukar diprediksi menurut Jason s. wrench. Hal-hal yang termasuk dalam informasi psikografis diantaranya adalah sikap, keyakinan, dan nilai dari dalam audience. Analisis yang terakhir yaitu analisis situasional. Situasi saat melakukan presentasi perlu diperhatikan, seperti jumlah audience, momen dalam melakukan presentasi, voluntariness/ cative audience, serta penataan fisik dan penciptaan suasana lokasi.

Bab ke 4 berisi riset materi. Ada banyak sumber yang bisa digunakan untuk mendapatkan materi presentasi/pidato seperti koran/media online, ensiklopedia, website. Pembicara juga perlu memikirkan materi pendukung yang bisa digunakan untuk melakukan pidato agar pendengar mau menerima gagasan, argumentasi serta kesimpulan yang kita sampaikan. Materi pendukung bisa berupa fakta, datat statistic, tetimoni, humor, maupun analogi. Dalam menggunakan sumber materi, perlu diperhatikan untuk mengindari plagiarisme, menghindar kecurangan akademik, tidak menyesatkan audiens, memberikan author's credentials, serta menggunakan riset primer secara etis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline