Lihat ke Halaman Asli

Asaf Yo

TERVERIFIKASI

mencoba menjadi cahaya

Terapi Air Putih untuk Sembelit

Diperbarui: 9 Juli 2022   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

momqhalif.com

Ada yang pernah susah Buang Air Besar (BAB) alias sembelit? Pasti itu merepotkan sekali dan bisa bikin stress. Kali ini aku ingin menceritakan tentang pengalamanku yang susah buang air besar dan obatnya unik banget , bukan seperti yang dilakukan pada umumnya, wkwkwkwkwkkw.

Nah, pada saat aku sedang susah buang air besar 2-3 tahun yang lalu (aku lupa sih), yang ada dipikirkanku pasti ya, ohhhhhh harus banyak makan pepaya nih. Kan semua orang bilang, kalau pas lagi susah BAB, cukup makan buah pepaya maka akan bisa lancar. Atau kalau tidak begitu, ya banyak makan buah yang mengandung banyak air (ingat ya, banyak airnya, jangan buah semacam salak, wkwkwkwkwk). Karena dengan banyak airnya maka otomatis lebih mudah untuk BAB. Hmmmmm sebelumnya sih sudah ke dokter , sarannya ya banyak makan buah buahan yang banyak mengandung serat , banyak minum air, dan dikasih obat pencahar tentunya. Apakah berhasil?

Nah, ini dia, tidak berhasil ternyata. Sudah banyak makan buah, sama banyak minum tetep tidak ada efeknya. Hanya BAB pada saat minum obat pencahar saja, tetapi setelah itu ya tetap saja tidak ada efeknya. Sampai harus ke dokter dua kali. Akhirnya harus mencoba pakai obat yang dimasukkan ke dalam lubang pengeluaran. Apakah berhasil? Ya langsung pengen BAB sih, tapi keluarnya sangat sedikit, tidak sepadan. Gara-gara tidak bisa BAB , tidak berani makan banyak, karena keluarnya feses tidak sebanding dengan apa yang dimakan.

Tidak bisa BAB bisa bikin stress luar biasa, karena perut seperti penuh begitu. Perut disini bukan hanya sekadar untuk BAB tapi juga untuk kandung kemih. Dikit-dikit kayak pengen buang air kecil (BAK). Masalahnya, kalau pengen BAK, sudah keluarnya dikit, juga pasti bikin pengen BAB, karena posisi kita mengejan. Kalau sudah posisi mengejan, maka pasti pengen BAB, tapi tidak keluar, kalau terus dipaksa, pasti ujung-ujungnya berdarah. Kalau terus-terusan berdarah sudah kuatir jatuhnya akan jadi ambeien alias wasir.

Siapa sih yang tidak ketar-ketir kalau mau BAB pas mengejan bukannya keluar feses, namun malah berdarah. Kalau terus dibiarkan, ujung-ujungnya pasti jadi wasir. Hal ini karena kebiasaan mengejan yang terlalu kuat (karena susah BAB) akan mendorong terjadinya wasir. Akhirnya harus banyak browsing internet untuk mencari solusi dari susah BAB ini. OK, kemudian mencoba untuk minum garam inggris. Susah lho, ternyata mecari garam inggris di apotek. Tidak semua apotek menjual garam inggris. Tidak kepikiran juga untuk beli secara online, namanya juga coba-coba, kalau beli online sementara yang dibutuhkan sedikit , maka terasa tidak worth it banget. Akhirnya ketemu satu toko apotek untuk membeli itu.

Apakah hanya membeli satu? Ya tidak sih, dulu harganya berapa ya sekitar 10k deh untuk satu bungkus kecil sekali minum. Aku beli dua atau tiga bungkus gitu. Sesampai di rumah langsung uji coba dunk. Minum air yang sudah dicampur garam inggris. Efeknya, langsung bisa BAB banyak dan terasa lancar. Terasa lega sekali bisa BAB sebanyak itu. Cuma, ada kata cumanya nih, hanya bisa BAB sebanyak itu. Setelah itu ya balik lagi ke asal alias susah BAB. Akhirnya beberapa kali harus minum air yang sudah dicampur dengan garam inggris.  Setelah itu jadi pikir-pikir, kondisinya tidak bisa terus begini. Masa tiap mau BAB harus minum air garam inggris sih? Boros dunk kalau budget habis hanya untuk itu.

Akhirnya kembali lagi browsing internet untuk cari-cari solusi. Ketemu lah suatu alternatif yang namanya terapi air. Nah terapi ini sebenarnya pernah diuji coba dulu buanget sih oleh orang tua, tapi rasanya ya bikin muntah muntah sih. Tapi tidak ada salahnya dicoba. Jadi cara terapi ini Cuma minum banyak air putih pada saat pagi hari setelah bangun tidur. Minumnya sih langsung 3-4 gelas air. Aku pikir tidak ada salahnya dicoba. Akhirnya aku coba minum air putih sewaktu bangun tidur sekitar 4 gelas air (atau tiga gelasan air ukuran apay a, pokok gelas besar yang biasanya dipakai untuk minum es teh yang biasa di jual di warung makan gitu, jadi ya 1000ml lebih lah untuk ukuran itu.

Pertama minum, hanya kuat 2 gelas aja, sesudah itu kayak kepala jadi pusing kayak penuh air namun tetap dipaksakan untuk minum lagi setidaknya tiga gelas lebih dulu. Begitu sudah selesai 4 gelas, langsung tiba-tiba pengen BAB seperti biasa. Awalnya sih selalu ketakutan kalau BAB jangan jangan bakal keluar darah banyak seperti biasanya tapi ternyata aku salah. BAB sangat lancar kayak tidak ada penghalang. Mengingat pagi hari sudah lancar, maka aku tidak terlalu mikir kalau siang/sorenya akan BAB yang penting sudah keluar banyak.  Besoknya kembali lagi aku coba minum air putih yang banyak dan kembali lagi langsung bisa BAB dalam jumlah yang besar dan lancar. Hal ini kuulangi sampai 4 hari kalau tidak salah. Sesudah itu aku bisa BAB lagi dengan lancar baik pagi siang sore pokoknya lancar.

Sesudah empat hari kayaknya aku sudah tidak lagi mengulang terapi air putih ini sampai sekarang. Hehehehe. Memang sih kadang BAB keluar darah tapi bukan sesuatu yang menyiksa seperti saat susah BAB beberapa tahun lalu. Kemudian aku merenung kenapa terapi ini berhasil sementara sebelumnya tidak berhasil walau sudah minum banyak sampai sering ke toilet. Akhirnya aku menarik kesimpulan, bahwa terapi ini berhasil karena sejak pagi itu jam biologis tubuh untuk mengeluarkan kotoran. Saat jam biologis memutuskan waktunya untuk mengeluarkan kotoran, maka saat itu juga langsung digelontor air putih dalam jumlah besar sehingga dorongan menjadi tinggi dan bikin jalan keluar feses menjadi lancar.

Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang walau banyak minum air tapi tidak di pagi hari. Walau kalau dipikir-pikir, minum air putih saat itu (saat masih susah BAB) itu kalau dihitung bisa lebih dari 2 liter karena dikit-dikit minum air, tapi mungkin (ini menurut logikaku sendiri) itu kayak kita menyentor WC setelah kita BAB (bagi wc jongkok) tapi yang kita sentor hanya pakai air sedikit, tidak langsung banyak, misalnya seember. Alhasil kotoran tidak langsung kebuang ke septitank karena memang air yang dipakai sedikit aja. Kotoran tetep aja ada di tempatnya karena sentorannya sedikit-sedikit tidak membawa efek tenaga dorong yang besar. Sering buang air kecil ya pasti, tapi ya itu tadi, karena minumnya sedikit sedikit selama sehari itu akhirnya menghasilkan tenaga dorong yang kecil sehingga hanya bisa buang air kecil tapi tidak bisa BAB.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline