Lihat ke Halaman Asli

Senyummu

Diperbarui: 9 November 2022   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyummu memberikan kekuatan tersendiri bagiku. Senyummu juga membawa angin segar bagiku. Senyummu mampu memporak porandakan hatiku. Senyummu yang merupakan harapanku.

Aku kangen dimana setiap kali melihat senyum dan tawamu. Gigi mu nan putih memberikan kesejukan bagiku. Pipimu yang lucu membuat kegemasan tersendiri bagiku.

Senyummu, mampu memporak porandakan hatiku. Aku berharap takdir terus mempertemukan kita, namun kini aku berharap keajaiban yang mempertemukan kita. Terlalu melankolis memang jikalau melihatmu, namun tidak tahu kenapa selalu ada rasa tersendiri yang mengagumkan bagiku jika melihatmu. 

Bercerita denganmu memberikan warna baru bagiku terlalu mempesona memang jikalau bercerita denganmu, dengan segala kepintaranmu memberikan warna tersendiri bagiku.

Senyumanmu menembus sukma, dan ragaku tidak mampu menggapainya. Bagaikan bagaskara yang menyinari bumi, senyummu juga menyinari hatiku, bagaikan burung cendrawasih yang memutari langit papua, senyummu mampu menggapai ufuk langit bumi.

Senyumanmu bagaikan cakrawala jingga di sore hari menyisakan sisa sisa terang yang menampakan wajahmu yang ceria. Dirimu sering berkata bahwa jikalau mempunyai masalah jikalau ingin cepat selesai segera cari akar permasalahannya, namun aku ingin bertanya bagaimana jikalau senyumannmu sendiri yang merupakan akar permasalahan itu ?

Rindu ? memang rindu akan senyumanmu yang manis. Rindu akan kelakuan dan tingkahmu yang lucu dan menggemaskan. Ingin rasanya memelukmu dan melihat wajah senyumanmu yang indah nan mempesona.

Aku terkadang berpikir apakah kita hanyalah kunang -- kunang dan engkau hanyalah senja. Saat gelap kita berbagi. Saat gelap kita abadi ?

Jatuh hati pada senyumanmu seperti membuatku mempusatkan seluruh ragaku untuk hanya memperhatikanmu. Walau dirimu acap kali pergi dihadapanku , membuatku terus mengingat akan senyumanmu yang indah. Susah memang jikalau ingin melupakan senyumanmu yang khas itu, senyumanmu juga bagaikan obat yang menyembuhkan ku.

Di antara dimensi ruang dan waktu, terkadang aku berpikir, apakah di dimensi lain aku beruntung memilikimu, namun kembali ke satu titik dimana aku merasa hampa tanpa adanya kehadiranmu disisiku, tanpa adanya senyuman manis diwajahmu. 

Terkadang kamu menjadi pengingat bagiku untuk selalu mengingat akan adanya makhluk Tuhan yang amat indah, mengagumi mu seperti mengagumi keajaiban Tuhan dengan menciptakanmu membuat ku merasa bersyukur bahwa ada satu perempuan terindah yang pernah kulihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline