Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-K Kenalkan Probiotik dan Alternatif Pakan Ternak Lele Kepada Kader Posyandu Desa Andongrejo

Diperbarui: 25 Agustus 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kelompok KKN-K 040

Pada tanggal 9 Agustus 2024 tepatnya pada saat hari Jumat, mahasiswa KKN-K 40 menggelar sosialisasi manajemen pakan ternak lele (Bioflok) kepada kader-kader posyandu di Desa Andongrejo. Sosialisasi tersebut membahas terkait pemanfaatan probiotik untuk manajemen pakan ternak lele. Pada kegiatan tersebut, fokus utama yang dibahas yaitu penggunaan probiotik dengan kondisi kolam di lima titik posyandu yang tersebar di Dusun Krajan 1 dan Krajan II Desa Andongrejo. Menurut salah satu kader posyandu, permasalahan yang ditemukan pada kegiatan budidaya lele adalah banyaknya ikan yang mati sejak awal pendistribusian bibit lele. "Sejujurnya kami kurang memahami terkait mekanisme pemberian pakan lele yang sesuai prosedur itu seperti apa, mungkin hal tersebutlah yang mengakibatkan banyaknya ikan yang mati pada saat distribusi awal", ujar Ibu Sayati selaku kader posyandu 86 yang bertempat di Dusun Krajan I.

Mahasiswa KKN-K 40 memberikan solusi atas permasalahan tersebut berupa edukasi pembuatan probiotik dan pembagian probiotik kepada kader-kader posyandu. Probiotik ikan adalah mikroorganisme hidup yang dapat meningkatkan keseimbangan dan fungsi pencernaan ikan, serta membantu mereka tumbuh dan berkembang. Probiotik dapat juga membantu ikan melawan penyakit, meningkatkan kualitas air, dan mengurangi kerugian ekonomi. Probiotik dapat digunakan sebagai pakan pendukung alami yang dibuat tanpa bahan kimia. Bakteri probiotik dapat menguraikan sisa pakan, senyawa organik dari pakan yang terlarut, dan kotoran ikan. Probiotik juga dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat (pathogen).

Pembuatan probiotik dapat menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: 

  1. Bakteri lactobacillus

  2. Satu liter larutan molase

  3. Air kelapa atau cucian beras

  4. Air bersih satu liter

Sumber: Kelompok KKN-K 040

Bahan-bahan tersebut dicampurkan menjadi satu lalu dituangkan ke dalam botol kemudian difermentasikan selama satu minggu. Hasil dari fermentasi tersebut yang kemudian disebut sebagai cairan probiotik. Cairan probiotik ini dapat mengatasi permasalahan yang ditemukan pada lima titik posyandu di Desa Andongrejo. Hal ini dikarenakan probiotik dapat mengurangi bau yang tidak sedap di kolam lele tersebut dan menambah nutrisi bagi lele yang ada di kolam. Selain itu, penggunaan probiotik ini juga dapat menjadi pakan penunjang pelet lele. "Suplai pelet ikan untuk setiap titik kolam lele itu hanya diberikan 1 sak  untuk  digunakan sejak pemberian bibit sampai dengan panen ikan lele." Ujar ibu Sayati. Oleh sebab itu, kebutuhan pakan lele dapat dipenuhi dengan persediaan pelet ikan yang terbatas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline