Lihat ke Halaman Asli

Jons Manedi

SikolaLapau

Hati

Diperbarui: 7 Agustus 2018   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kenapa aku ingin terus berjalan dalam derasnya hujan? Karena aku tak ingin orang tahu bahwa aku sedang menangis.

Begitulah sepotong kalimat yang disampaikan oleh para pujangga untuk para pecinta yang sedang patah hati. Seakan dunia hanya memberikan kesedihan padanya. Terkadang mereka lupa bahwa ada Tuhan yang bisa dan selalu berbuat sesuka nya, Tuhan bisa membolak balikkan hati manusia.

Begitulah kita, rasa kecewa akan muncul karena apa yang kita harapkan tidak dapat kita raih. Sehingga banyak orang bijak mengatakan, jangan gantungkan harapan mu pada manusia agar kamu tidak ingin merasakan kecewa, tapi gantungkanlag harapan mu pada Tuhan mu agar kamu yakin bahwa hanya Tuhan yang mengatur semua untuk ummatNya.

Kita tahu bahwa Tuhan itu menciptakan semua serba berpasangan. Ada Adam dan Hawa, ada siang dan malam, ada bahagia dan duka. Semua diciptakan untuk mewarnai hidup kita. Jika kita ikhlas dalam menjalani dan yakin bahwa setelah malam pasti akan ada siang, setelah gelap pasti akan ada terang.

Balance, yang kehidupan itu harus balance, seperti itu para pakar mengatakannya. Karena jika hidup tu tidak seimbang maka yang ada adalah tekanan yang maha dahsyat yang akan membuat kita mengambil langkah menyimpang. 

Sekarang apa yang harus dilakukan agar kita hidup bisa seimbang? Jawabanya ada dalam hati kita, hati sebenarnya penyumbang ketidak balance nya kehidupan kita. Hati yang kecil bosa berdampak besar dalam kehidupan kita. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline