Lihat ke Halaman Asli

Jons Manedi

SikolaLapau

Sosok Ibu di Mata Anaknya...

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bingung mau menulis apa tentang sosok ibu, karena bagiku ibu tidak istimewa, namun sangat istimewa sehingga, kalau lah ada pemilihan wanita terbaik di dunia, aku akan merekomendasikan ibu yang telah melahirkan aku kedunia, ibu yang telah membesarkan aku dengan tetesan keringat dan air mata, ibu yang selalu tersenyum kepada anak-anaknya walau dalam hatinya dia bersedih, namun dia tak mau menampakkan kesedihan kepada anak-anaknya, ibu tak mau melihat anaknya ikut sedih.

Di hari ibu, aku ingin menyampaikan bahwa aku sangat menyayangimu ibu, jasa-jasa dan kasih sayangmu tak akan mampu aku membalasnya. Walau dirimu sering membohongi anak-anakmu, tapi sekarang kami baru tahu bahwa kebohongan mu itu adalah untuk kebaikan anak-anakmu, kebohongan yang dilatarbelakangi karena engkau tak mau anak-anakmu ikut menanggung beban hidup yang engkau jalani. Engkau pernah tak makan seharian karena cadangan beras sudah tidak ada, engkau minta anak-anakmu makan terlebih dahulu dan berkata “makanlah nak, ibu belum lapar” padahal perutmu belum ada di isi apa-apa dari pagi.

Kini di usia senjamu, anak-anakmu sudah besar dan sudah bekerja, disaat kami ingin mengajak engkau tinggal bersama, engkau berkata “sudah kamu saja yang tinggal disana, rumah kita sudah tua, kalo tidak dirawat nanti akan roboh, lagian ibu tidak biasa tinggal dirumah mewah nak” , ini kebohongan selanjutnya yang engkau sampaikan kepada anak mu. Kebohongan terakhir yang engkau sampaikan kepada kami, disaat melihat engkau sakit kami semua bersedih dan menangis, namun engkau berkata “sudah nak, jangan mnangis, ibu tidak apa-apa, bentar lagi juga sembuh”.

Ibu, jikalau Tuhan menjemput mu dan meninggalkan kami semua, tentu kami belum bisa membalas jasa yang engkau berikan kepada kami, engkau didik kami dengan kesabaran, engkau besarkan kami dengan senyuman ke kami, namun air mata dibelakang kami, kami hanya ingin membahagiakan engkau dihari tua mu, kami juga ingin merawat engkau disaat sakit, kami ingin mengajak engaku jalan-jalan keliling dunia, namun kami belum mampu. Selalu kami berdoa semoga kami tidak dijadikan anak durhaka yang melawan kepada engkau, karena kami sadar bahwa syurga_nya Allah berada dibawah telapak kakimu, ridho nya Allah tergantung kepada ridh­a nya engkau kepada kami.

Selamat hari ibu..

We love u mother…

=JsM=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline