Teknologi informasi memang bisa merugikan dan berbahaya jika berada di tangan yang salah. Tapi jika ditangan yang tepat .bisa sangat berguna buat masyarakat.
Siapa yang menduga seorang pembunuh serial kejam sekaligus pemerkosa yang selama tiga dekade bebas berkeliaran karena di zaman itu polisi tidak memiliki peralatan canggih sekarang sehingga tidak mudah untuk menangkap penjahat yang lihai menghapus jejaknya, akhirnya belum lama ini tertangkap berkat teknologi tes genetik
Joseph James DeAngelo,si pembunuh serial kejam sekaligus pemerkosa yang mantan polisi itu tidak menyangka dia yang sudah berumur tujuh puluhan tahun akhirnya tertangkap juga. Dia cukup terkejut saat rumahnya didatangi sejumlah polisi.
Jadi ceritanya akhirnya si pelaku bisa tertangkap berawal dari rasa pantang tak menyerah salah seorang penyelidik wanita yang kebetulan tinggal di sekitar rumah pelaku untuk terus mencoba mencari dan menangkap pelaku dengan mencoba metode baru yaitu menggunakan sejumlah DNA dari TKP yang selama ini mereka kumpulkan lalu mereka cocokan dengan data yang dimiliki oleh perusahaan jasa tes genetik dan data itu menunjuk pada saudara dari pelaku yang kebetulan pernah mencoba tes genetik .
Relasi pelaku saat itu dengan sukarela melakukan tes genetik dan memberikan hasil tesnya dan telah diberitahu bahwa sampel dna yang ia berikan dapat dipergunakan untuk hal lain yang dianggap berguna, dan ternyata memang berguna untuk hal lain setelah tiga puluh tahun kemudian dimana sampel dnanya menghubungkannya dengan pembunuh serial yang kebetulan saudaranya yang pada tahun 1976 sd 1986 meresahkan warga California khususnya kaum perempuan.
Alasan lambatnya penggunaan teknologi tes genetik untuk keperluan lain selain untuk keperluan kesehatan dan mencari silsilah keluarga adalah karena hasil tes genetik masih dianggap rawan masalah privasi. Mungkin kedepannya sepanjang perusahaan penyedia jasa tes genetik bisa lebih menjamin kerahasiaan dan penyalahgunaan data, pengaplikasian teknologi itu bisa lebih berkembang pengunaanya dan permintaannya di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H