Lihat ke Halaman Asli

Timnas U-19 Antiklimaks?

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141291215419013546

[caption id="attachment_328275" align="aligncenter" width="560" caption="timnasindonesia-mania.blogspot.com. doc"][/caption]

Sesaat lagi laga perdana Timnas Indonesia U-19 melawan Usbekistan U-19 akan berlangsung. Bukan berharap hasil buruk atau under estimate terhadap Tim kebanggaan Indonesia ini. Tapi rasa pesimisme terus bergelayut di hati para jutaan gibolmania Nusantara, pasca tampil jeblok di Tournament HBT Brunai. Dan belum ada pertandingan uji coba lain yang bikin asa kembali melambung semenjak itu.

Jika uji coba ke Spanyol melawan tim-tim besar itu dijadikan patokan, tentu akan lebih menambah rasa khawatir akan kemampuan Evan Dimas dkk. Kekalahan telak kontra Barcelona B dan Real Madrid C, betapa menggambarkan kualitas Timnas Indonesia berada jauh di bawah level mereka, kalau tidak mau dikatakan sebagai sebuah penurunan drastis. Mengingat penampilan Evan Dimas dkk yang begitu rancak ketika mengkandaskan tim superior Korea Selatan.

Apalagi jika kita mencermati statement-statement Coach Indra Sjafri di media akhir-akhir ini yang tidak seoptimis dulu lagi. Coach Indra dulu selalu mengatakan bahwa Timnas Indonesia selevel tim-tim Eropa, bahkan pernah mengatakan kalau bisa, Jepangpun harus belajar dari kita. Dan masih banyak lagi komentar khas IS yang bernada optimisme.

Coba cermati, pasca tampil buruk di HBT itu, Coach Indra seperti berubah 180 derajat. Ia memang masih berkomitment untuk mempertahankan asa lolos ke Piala Dunia U-20, tetapi komentar-komentarnya di media sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan terakhir ia berkomentar di sebuah media yang intinya  bahwa terpenting bukan kalah atu menang, tetapi berada di level Piala Asia itu sudah bagus.

Terlebih jika kita bedah, Coach Indra seperti tidak bisa membenahi buruknya kelemahan Timnas Indonesia U-19 dari waktu ke waktu yang tersedia. Kita tahu kelemahan utama Timnas U-19 adalah di sektor pertahanan dan transisi dari menyerang ke bertahan atau sebaliknya. Dan itu sama sekali tidak mengalami perbaikan jika kita lihat di pertandingan-pertandingan uji coba apalagi di Tournament HBT itu.

Tiket putaran Final Piala Asia sudah di tangan, sesaat lagi pertempuran akan dimulai, tentu bukan antiklimaks yang kita harapkan. Juara Piala AFF U-19 bukan menjadi yang tertinggi sebagai raihan Timnas U-19. Tentu kita semua ingin melihat Indonesia tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia U-20




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline