Lihat ke Halaman Asli

Discount 30% Untuk Anggota RMS di Belanda

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13657401321767182290

Tidak jelas ide darimana, namun yang pasti kegiatan Walk 4 Maluku ini hanya dikhususkan untuk memperingati hari kematian Soumokil dan tempatnya pun hanya ada di Belanda, para pesertanya adalah segelintir orang yang menyejajarkan dia dengan salah satu pahlawan nasional Indonesia asal Maluku, yakni Kapitan Pattimura.

Sementara di Maluku sendiri, khususnya hari ini (12/4) bukanlah sesuatu yang spesial, bahkan banyak masyarakatnya tidak mengetahui. Lain halnya dengan Hari Pattimura yang selalu dirayakan setiap tanggal 15 Mei, seluruh masyarakat Maluku di mana pun berada pasti mengenal dan mengetahuinya.

Tapi bukan menjadi suatu kendala bagi penulis untuk mengungkap beberapa fakta tentang kegiatan Walk 4 Maluku di Belanda yang telah mengalami pergeseran acara dari tahun sebelumnya berdasarkan pamflet berikut ini :

[caption id="attachment_247520" align="aligncenter" width="630" caption="(dok. pribadi)"][/caption]

Walk 4 Maluku 2012

  • Jelas tertulis di pamflet, bahwa kegiatan ini adalah untuk memperingati hari kematian Mr. Dr. Chr.R.S. Soumokil (Proklamator RMS)
  • Kegiatannya adalah berjalan kaki menyusuri rute-rute yang telah ditentukan sambil mengibarkan bendera RMS
  • Para peserta dikenakan tarif 15 euro untuk dewasa dan 10 euro untuk anak-anak

Walk 4 Maluku 2013

  • Tidak ada tulisan yang menerangkan bahwa kegiatan ini untuk memperingati hari kematian Proklamator RMS (walau latar belakang pamflet masih menggunakan wajahnya Soumokil)
  • Kegiatannya hanya menggelar pasar malam di sebuah gedung olahraga di Bemmel, Belanda
  • Pengunjung dikenakan tarif 10 euro untuk dewasa dan 5 euro untuk anak-anak

Analisis singkatnya adalah kegiatan Walk 4 Maluku ini kurang peminatnya sehingga pihak penyelenggara mengambil inisiatif dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Merubah isi pamflet, seakan-akan bukanlah kegiatan RMS melainkan kegiatan warga Maluku di Belanda
  2. Merubah kegiatan berjalan kaki menjadi kegiatan pasar malam, mengikuti tren yang ada (capek kali ya... hehe)
  3. Penurunan tarif sebesar 30% dengan harapan banyak warga Maluku di Belanda menghadiri acara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline