Lihat ke Halaman Asli

Tambang Emas Gunung Botak: Kapan Klimaksnya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov


Kemarin, Kamis (29/11) sekitar pukul 12.50 Wit bertempat di Kantor Gubernur Maluku telah berlangsung aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon yang menuntut tambang emas ilegal di kawasan Gunung Botak, Desa Wamsait, Kec. Waeapo, Kab. Buru agar segera ditutup, karena keberadaan tambang tersebut terus menelan korban jiwa. Hampir setiap pekannya selalu terjadi bentrokan dan pembunuhan yang dipicu oleh sengketa lahan tambang emas, bahkan sering pula mengarah pada konflik Suku, Agama dan Ras (SARA).

Ramal Tomanussa, koordinator lapangan dalam aksi demo tersebut mengatakan bahwa tambang emas ilegal telah menimbulkan berbagai keresahan bagi masyarakat bukan hanya di kawasan Gunung Botak saja tetapi juga sudah dirasakan oleh masyarakat Kota Ambon, mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, keamanan dan kriminalitas.

"Masalah yang paling penting untuk segera diselesaikan adalah masalah pembunuhan yang terjadi di kawasan tambang emas Gunung Botak. Hingga saat ini pertambangan emas di daerah tersebut telah menelan banyak korban jiwa, baik yang diketahui maupun tidak diketahui, dan yang paling menyedihkan adalah dari sekian banyak kasus pembunuhan tidak diproses melalui hukum," teriak Ramal.

Sementara itu, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Eko Wiratmoko menyatakan kesiapannya untuk menutup lokasi tambang emas di kawasan Gunung Botak jika diminta oleh pemerintah setempat. Hal ini ditegaskan Pangdam ketika menerima kunjungan dari Forum Masyarakat Adat Buru (FORMAB) Buru, Kamis (29/11) di ruang kerjanya.

Kedatangan FORMAB ke Kodam XVI Pattimura ini menyusul maraknya aksi kriminal yang tinggi di kawasan pertambangan. “Kalau memang keputusan pemerintah bahwa wilayah Gunung Botak harus ditutup saya akan perintahkan anggota saya untuk mengamankan keputusan itu, dengan menutup lokasi tersebut," kata Pangdam.

Prinsipnya TNI siap mengamankan segala keputusan yang terkait dengan persoalan Gunung Botak, namun diakuinya bahwa tugas pokok fungsi TNI hanyalah pada permasalahan pertahanan, sehingga itu TNI selalu berada dibelakang untuk mem-backup Polri dalam menyelesaikan masalah keamanan.

Akankah ini menjadi klimaks dari penutupan tambang emas ilegal di kawasan Gunung Botak, atau justru hanya sekedar cuap-cuap tanpa makna ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline