Lihat ke Halaman Asli

Rawan, Pelantikan Kepala Daerah di Maluku Tengah

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil koordinasi antara Gubernur Maluku Karel A. Ralahalu dan DPRD Maluku Tengah (Malteng), diputuskan bahwa pada hari Sabtu (8/9) mendatang akan dilaksanakan pelantikan Tuasikal Abua dan Marlatu Leleury sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah periode 2012-2017 di gedung DPRD Malteng Jl. R.A. Kartini Kota Masohi, Kab. Maluku Tengah.

Pelaksanaan pelantikan tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri Nomor 131.81-593 tahun 2012, tang­gal 31 Agustus 2012 tentang pelan­tikan pengesahan dan pengang­katan Bupati Malteng, Provinsi Maluku serta SK Kementerian Dalam Negeri Nomor 131.81-594 tahun 2012 tanggal 31 Agustus 2012 tentang pelantikan pengesahan dan Pengangkatan Wakil Bupati Malteng, Provinsi Maluku.

Pelantikan kali ini harus mendapatkan perhatian serius dari aparat keamanan khususnya di Kabupaten Malteng, karena disinyalir masih adanya rasa tidak puas dari para pendukung pasangan INA AMA terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan pasangan TULUS sebagai pemenang pilkada. Terlebih lagi selisih jumlah suara yang tidak terpaut banyak, hanya sekitar 1 %  sehingga menimbulkan berbagai opini yang negatif di kalangan para pendukung Jusuf Latuconsina - Liliane Aitonan terhadap pelaksanaan pilkada kemarin yang dinilai banyak terjadi pelanggaran namun tidak diakomodir oleh MK. Hal inilah yang menjadi faktor kerawanan saat berlangsungnya pelantikan Bupati Malteng mendatang dan harus dapat diantisipasi oleh aparat keamanan setempat.

Seyogyanya, dalam setiap pemilihan kepala daerah para kandidat yang bertarung harus mempunyai sportivitas yang tinggi dan memiliki jiwa besar, sehingga kalah dan menang menjadi suatu hal yang biasa dan dapat diterima dengan lapang dada. Jika terjadi pelanggaran, serahkan saja kepada wasitnya untuk memutuskan dan apapun keputusannya harus kita hormati dan hargai selayaknya manusia yang bermartabat.

Sebagai panutan, para kandidat juga haruslah menjadi contoh para pendukungnya agar menerima keputusan wasit yang telah dilegalisasi, bukannya menjadi aktor intelektual terjadinya segala bentuk tindakan anarkis, teror dan pemboikotan saat berlangsungnya acara puncak pesta demokrasi, yakni pelantikan para pemenang.

Semoga pelantikan kepala daerah di Kabupaten Malteng berjalan aman dan lancar tanpa adanya gangguan dari pihak manapun yang justru akan memperkeruh kondisi dan situasi di wilayah ini. Sehingga roda pemerintahan dapat segera berjalan dengan memfokuskan diri dalam MEMBANGUN NUSA dan BANGSA (Pamahanunusa).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline