Lihat ke Halaman Asli

Soumokil Antek Belanda (Baca: Penjajah)

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Christiaan Robbert Steven Soumokildilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 13 Oktober 1905, menempuh pendidikan di sekolah “Belanda” di kota kelahirannya atas biaya pemerintah Hindia Belanda hingga berangkat ke negeri Belanda untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Leidensampai tahun 1934. Pada tahun 1935 ia kembali ke Tanah Jawadan menjadi pejabat hukum Belanda (baca: penjajah).

Pada tahun 1942, penjajahanJepangdimulai dan Soumokil ditangkap oleh tentara Jepang kemudian diasingkan ke Burma dan Thailand. Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta, Soumokil kembali ke Indonesia. Mengingat ilmu hukum yang dimilikinya, Presiden RI pertama Ir. Soekarno mengangkatnya menjadi Jaksa Agung. Namun karena “bisikan” Belanda dan ambisinya menjadi presiden, ia kemudian mendirikan Republik Maluku Selatan dan menjadi Presiden RMS pada tanggal 3 Mei 1950.

Melihat latar belakang Chr R.S. Soumokil sangatlah jelas ia adalah antek Belanda (baca: penjajah) seperti logika yang dikemukakan oleh kompasianer M Reindy di kolom komentar pada tulisan saya yang berjudul Soumokil Diperingati, Pattimura Dilupakan ???

“logikanya begini… soumokil antek belanda (baca: penjajah) sedangkan Kapitan Pattimura adalah musuh belanda (baca juga: penjajah), jika mereka memperingati soumokil berarti mereka termasuk antek-antek belanda (baca juga deh: penjajah). Sementara Kapitan Pattimura… tidak ada orang maluku yang tak kenal dengan beliau, seorang PAHLAWAN NASIONAL yg melakukan perlawanan terhadap penjajah hingga akhir hayatnya.”

Jadi jelas sekali Soumokil adalah antek/kaki tangan/didikan Belanda (baca: penjajah) sehingga tidak bisa disandingkan dengan seorang Pahlawan Nasional seperti Kapitan Pattimura. Namun nyatanya justru Soumokil yang diperingati sedangkan Kapitan Pattimura dilupakan... tanya kenapa ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline