Lihat ke Halaman Asli

Tambang Emas di Namlea Ditutup

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1330225776726241280

Sejak hari Kamis (23/2) ribuan pemburu emas di Negeri Wamsait, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku yang berasal dari luar daerah mulai meningalkan Pulau Buru melalui pelabuhan Namlea. Kepulangan ribuan penambang ke daerah asalnya masing-masing seperti ke Pulau Jawa, Makassar, Sumatera, Kalimantan, Ternate dan Manado, menyusul langkah Bupati Buru Ramly Umasugi, S.Pi. MM yang menutup areal tambang emas di Dusun Wamsait untuk umum.

Meskipun banyak yang telah meninggalkan Buru, namun ribuan penambang lainnya masih juga memilih bertahan di Buru dengan harapan bupati mau membuka kembali lokasi tambang tersebut. Sebagai catatan jumlah penambang emas yang berada di Pulau Buru sejak bulan Nopember lalu mencapai 17.000 orang.

Saat ini, Bupati Buru bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat sedang mencari investor untuk datang mengolah tambang emas itu dengan tujuan utamanya adalah mensejahterakan masyarakat Buru.

Menurut Bupati Buru Ramly Umasugi, S.Pi. MM langkah penutupan lokasi penambangan ini guna menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok di Buru karena sejak adanya penambangan itu, seluruh harga kebutuhan pokok di Buru molanjak tajam, hal ini dikarenakan kebanyakan para petani telah beralih profesi sebagai penambang emas.

Untuk mengamankan keputusan bupati tersebut, saat ini aparat kepolisian sedang melakukan siaga di lokasi penambangan, guna mencegah masyarakat untuk datang melakukan aktifitas di lokasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline