Perbukitan di Negeri Wamsait, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Namlea (ibu kota kabupaten Buru) kini mendadak ramai. Dengan membawa berbagai peralatan sederhana, orang-orang terus berdatangan. Mereka bukan hendak bercocok tanam, melainkan memburu emas.
Sementara itu, sejak Rabu sore (22/2) KM. Penumpang Feri Danau Rana di dermaga Galala, Kota Ambon dengan tujuan pelabuhan Namlea, terlihat padat oleh penumpang asal pulau Jawa maupun penumpang dari daerah lain di Indonesia. Para penumpang yang juga baru datang di Kota Ambon ini, diduga berangkat menuju Namlea dengan tujuan mendulang emas.
Pemandangan seperti ini, menurut sejumlah ABK terjadi sejak lokasi emas di Namlea itu mencuat ke permukaan. Hingga kini, sekitar 10.000 ribu orang dari luar Namlea telah berada di sana untuk mengais rezeki guna untuk mendapatkan emas.
Untuk mengantisipasi terjadinya penambangan liar yang dapat merusak lingkungan di Negeri Wamsait dan keberadaan ribuan penambang liar yang berpotensi memicu terjadinya konflik, Pemerintah Kabupaten Buru memerintahkan untuk mengosongkan lokasi tambang emas di negeri itu pada hari Rabu (22/2) kemarin.Perintah pengosongan tersebut juga telah disosialisasikan sebelumnya pada awal bulan Februari 2012 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H