Lihat ke Halaman Asli

Aboru: Basis RMS (Republik Maluku Selatan)

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1325825279348415946

Aboru adalah nama sebuah negeri berpenduduk sekitar 3.000 jiwa di Kecamatan Haruku, Ka­bupaten Maluku Tengah. Terd­iri dari tujuh dusun, pemukimannya memanjang, mengikuti teluk yang melindungi negeri saat musim ge­lom­bang. Bukit karang yang terjal berada tepat di belakang negeri tersebut. Kondisi geografis ini membuat Abo­ru terisolasi karena tidak ada jalan darat yang menghubungkannya dengan negeri tetangga.

Selama ini, Aboru dikenal se­bagai salah satu basisnya RMS (Republik Maluku Selatan) di Maluku. Setiap menjelang 25 April yang dianggap sebagai hari kemerdekaan RMS, negeri ini selalu menjadi buah bibir. Negeri Aboru semakin di kenal saat sekelompok pemudanya berhasil menyusup sebagai penari caka­lele dan hendak membentangkan bendera RMS di hadapan Pre­siden Susilo Bambang Yudho­yono saat menghadiri perayaan Harganas tanggal 29 Juni 2007 di Lapangan Merdeka, Ambon.

Banyak cerita negatif tentang orang Aboru. Mereka dikenal se­bagai orang yang skeptis terha­dap pendatang, seringkali tidak mengenal kompromi dan nekat melakukan apa saja. Berikut adalah nama-nama marga yang ada di negeri Aboru, yakni Akiary, Mual, Nahumury, Riry, Saiya, Sengadji, Sinay, Teterissa, Usmani, Yesayas, Malawau, Tepal, Tuanakota, Manusiwa.

Beberapa Tokoh Masyarakat di Aboru mengatakan bahwa penilaian pemerintah selama ini salah kalau beranggapan negeri Aboru itu sebagai kantung separatis. Menurut mereka, apa yang dilakukan sebagian masyarakat Aboru hanya sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena merasa terlupakan. Harapan orang Aboru sera­gam, mereka hanya meminta per­ha­tian berupa sentuhan pembangunan infrastruktur baik itu jalan, jembatan, air bersih maupun sarana pendidikan yang memadai dapat segera direalisasikan berikut persamaan hak untuk diterima sebagai pegawai di pemerintahan mau­pun TNI/Polri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline