[caption id="attachment_314425" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi / arrahmah.com"][/caption]
Dalam seminggu terakhir ini, ada dua kegiatan operasi bedah plastik secara gratis yang digelar Maluku. Kegiatan pertama dilakukan oleh Pemkot Ambon bekerjasama dengan tim dokter bedah dari Vlissingen, Belanda yang dimulai sejak 18-27 Feberuari 2014 di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Sementara kegiatan lainnya diprakarsai oleh Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Maluku yang dipusatkan di RSU Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah sejak 23-27 Februari lalu.
Sebanyak 72 pasien telah menjalani operasi bedah plastik yang dilakukan oleh tim dokter bedah dari Vlissingen. Sebagian besar pasien adalah penderita bibir sumbing dan luka bakar. Operasi bedah yang digelar secara gratis ini sangat membantu masyarakat di Kota Ambon yang kurang beruntung secara finansial. Apalagi berdasarkan pengalaman yang ada, para penderita cacat fisik tersebut mengalami kesulitan bersosialisasi dan melakukan aktifitas layaknya orang normal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemkot Ambon dan Kota Vlissingen yang melanjutkan hubungan kerjasama Kota Kembar (Sister City) dalam berbagai sektor, seperti penanganan sampah dan kebersihan, lingkungan, kesehatan serta pendidikan.Tim dokter bedah asal Kota Vlissingen yang terlibat dalam kegiatan tersebut terdari dari dua orang ahli bedah, Prof. Dr. Michiel dan Dr. Katia Van Dwew serta satu orang ahli anastesi, Dr. Steve Coppens.
Wakil Walikota Ambon Sam Latuconsina mengatakan digelarnya operasi bedah plastik ini diharapkan dapat memotivasi tim dokter di Ambon untuk belajar di Belanda. "Tahun 2014 dipastikan dua dokter akan berangkat ke Belanda untuk sekolah, sekembalinya mereka dapat memberikan pelayanan bagi warga kota Ambon," ujarnya. Ia pun berharap, kegiatan ini dapat dilanjutkan di tahun 2015 dan bukan hanya operasi bedah plastik tetapi juga mata (katarak) dan lain sebagainya.
[caption id="attachment_314427" align="aligncenter" width="580" caption="Ketua FPPI Provinsi Maluku Olivia Latuconsina di RSU Tulehu (kabartimur.co.id)"]
[/caption]
Sementara itu, di RSU Tulehu, Kab. Maluku Tengah sebanyak 27 orang penderita bibir sumbing menjalani operasi bedah yang digelar oleh FPPI Provinsi Maluku dengan mengandeng Yayasan Hayandra Peduli Jakarta. Ketua FPPI Provinsi Maluku Olivia Latuconsina mengakui bhakti sosial di bidang kesehatan ini sudah sering dilakukan pemerintah dan lembaga lain di Kota Ambon. Tapi operasi bibir sumbing kali ini begitu berbeda, karena pasien bukan saja dari Kota Ambon dan sekitarnya tapi juga berasal dari Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kota Tual.
“Niat FPPI hanya ingin mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui kesehatan mereka. Mereka adalah tunas-tunas bangsa yang punya masa depan cerah. FPPI juga menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Hayandra yang sudah memberikan perhatian kepada Maluku. Ucapan yang sama juga bagi RSU Tulehu yang telah bersedia menyediakan tempat untuk pelaksanaan operasi,” kata aktivis peduli perempuan itu di RSU Tulehu.
Yayasan Hayandra Peduli Jakarta mendatangkan 3 dokter bedah dan 2 dokter anastesi. Tiga dokter bedah masing-masing dr. Donna, dr. Karina dan dr. Eko, sedangkan dokter anestesi yaitu dr. Louis dan dr. Arba Pohan beserta satu orang perawat. Penyakit bibir sumbing ini merupakan penyakit bawaan atau akibat kekurangan gizi yang di konsumsi oleh para penderitanya. Pencerahan tentang kualitas gizi yang diharapkan, masih harus terus dilakukan kepada masyarakat Maluku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H