Lihat ke Halaman Asli

Festival Orang Basudara di Jakarta

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Suasana Festival Orang Basudara di Goethe Haus (dok. pribadi)"][/caption]

Pagelaran Festival Orang Basudara yang dihelat pada Senin, 10 Maret 2014 kemarin di Goethe Haus, Jl. Sam Ratulangi 9-15, Menteng, Jakarta Pusat merupakan momen penting bagi orang Maluku untuk menyuarakan pengalamannya ketika berupaya bangkit dari keterpurukan akibat konflik komunal yang pecah 15 tahun lalu kepada masyarakat Indonesia.

Banyak yang tidak mengetahui bagaimana kontribusi mereka menghentikan konflik ketika itu, bahkan hampir terlupakan. Dalam festival ini diluncurkanlah buku berjudul “Carita Orang Basudara” yang merangkum kisah pengalaman dari 26 penulis yang memiliki latarbelakang yang beragam, baik dari segi profesi, usia, gender bahkan tingkat keterlibatannya dalam konflik di Maluku.

Jacky Manuputty sebagai salah satu editor dalam buku tersebut mengharapkan buku “Carita Orang Basudara” ini menjadi mozaik dalam memahami peristiwa konflik dan perdamaian di Maluku dari berbagai sudut pandang. Seluruh penulis yang berpartisipasi merupakan mereka yang terlibat secara langsung dalam dinamika konflik Maluku tahun 1999 sampai 2002, dan buku ini bisa dikatakan buku pertama yang merekam kesaksian langsung ke dalam kata-kata yang mereka pilih sendiri. Buku ini tidak hanya cerita tentang pengalaman mereka yang terlibat, tetapi juga penting bagi semua orang agar memicu munculnya kisah-kisah perdamaian serupa di Indonesia.

Selain peluncuran buku, kegiatan Festival Orang Basudara juga diisi dengan pemutaran film dokumenter Provokator Damai yang menjadi pemenang dalam Eagle Awards Documentary Competition 2013, peluncuran teaser film Cahaya dari Timur : Beta Maluku yang diproduseri oleh Glenn Fredly dan disutradarai oleh Angga Sasongko, Pameran Fotografi (Maluku Foto Club), pembacaan puisi dan berbagai sajian kuliner khas Ambon.

Hadir dalam festival tersebut Sidney Jones, Glenn Fredly, Melanie Subono, Angga Sasongko, Tompi, Sandy Sandoro, Jacky Manuputty, Ihsan Ali Fauzi (Direktur PUSAD Paramadina), Dr. Abidin Wakano dan para penulis buku seperti Embong Salampessy, Rudi Fofid, Rahung Nasution, Rifky Husein serta sejumlah komunitas musik anak muda asal Ambon turut memeriahkan Festival Orang Basudara ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Buku Carita Orang Basudara (satuharapan.com)"]

Buku Carita Orang Basudara (satuharapan.com)

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Jacky Manuputty memberikan buku Carita Orang Basudara kepada Sidney Jones (satuharapan.com/Dedy Istanto)"]

Jacky Manuputty memberikan buku Carita Orang Basudara kepada Sidney Jones(sinarharapan.com/Dedy Istanto)

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Melanie Subono dan Sandy Sandoro membacakan puisi tentang perdamaian (satuharapan.com/Dedy Istanto)"]

Melanie Subono dan Sandy Sandoro membacakan puisi tentang perdamaian (sinarharapan.com/Dedy Istanto)

[/caption]

Sumber :

  1. http://satuharapan.com/content-photo/read/peluncuran-buku-carita-orang-basudara-sebuah-kisah-pesan-perdamaian/
  2. http://koran-jakarta.com/?7630-pesan+perdamaian+dari+“festival+orang+basudara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline