Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana Jadi Target RMS

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14097363871067863846

Hari ini, 3 September 2014 website resmi RMS (www.republikmalukuselatan.nl) mereposting isi berita Kompasiana berjudul “Mantan Petinggi FKM-RMS Korupsi Dana Santunan” tanggal 26 Agustus 2014 lalu dan mengganti judulnya menjadi : “PAK-FKMCPR nu ook doelwit (kompasiana)” yang artinya PAK-FKMCPR sekarang menargetkan kompasiana.

[caption id="attachment_340926" align="alignnone" width="640" caption="republikmalukuselatan.nl"][/caption]

Selain itu Pemerintah RMS juga menyebarkannya melalui jejaring sosial yang dimilikinya, seperti facebook dan twitter. Hal ini dimaksudkan agar seluruh pendukung dan simpatisannya mengetahui isi berita tersebut adalah tidak benar.

Namun setelah terpampang kurang lebih 14 jam, baik di website maupun di media sosial, sore ini tiba-tiba menghilang dari peredaran. Mengapa bisa terjadi?

Kronologisnya sebagai berikut :

Beberapa elit RMS di Belanda melakukan kontak langsung dengan Moses Tuanakotta termasuk PAK-FKMCPR untuk mengkonfirmasi berita tersebut dan Moses pun menyangkalnya dengan mengkambinghitamkan kelompok tertentu yang menginginkan timbulnya ketidakpercayaan Pemerintah RMS terhadap dirinya, sehingga dimuatlah berita di website RMS bahwa Kompasiana menjadi target PAK-FKMCPR.

Namun segelintir elit RMS di Belanda merasa tidak puas dengan jawaban dari Moses saja, sehingga untuk menemukan sebuah kebenaran yang hakiki diperlukan pula keterangan dari Simon Saiya dkk di Rutan (rumah tahanan) Brimob Polda Maluku.

Hasilnya, keterangan Simon Saiya dkk tetap mengatakan hal yang sama seperti yang ditulis dalam pemberitaan di Kompasiana bahwa mereka hanya menerima Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dari Moses Tuanakotta, bukan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) sebagaimana yang telah mereka tandatangani di formulir PAK-FKMCPR.

Dengan demikian maka Pemerintah RMS meralat ‘ancaman’ nya terhadap pemberitaan Kompasiana dengan menghapus seluruh konten baik di website maupun di jejaring sosial miliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline