[caption id="attachment_61850" align="alignright" width="201" caption="Papa"][/caption] Cinta..
Meski hanya untaian kata
Diri tak kuasa menahan gelora
Cinta..
Walau ku tak menghamba
Namun ku percaya
Bahwa cinta masih ada
Miris..
Ketika mereka terus mencaci
Seakan cinta sudah mati
Angkara butakan hati
Bahkan nurani menjauh pergi
Cinta..
Setubuhi aku bagai peluh, seorang Ayah yang bertelanjang kaki
Ketika merasa hati ini lumpuh hanya cinta yang tak mati
Cinta
Membuka lembar memori
Dirinya yang telah pergi
Namun memang tugas telah tunai
Memberi mimpi untuk ku gapai
Karena cinta, ku berterimakasih padanya
Karena cinta, ku jejaki langkahnya
Terima Kasih Papa
Kau cangkokkan cinta pada hamba
Terima Kasih Papa
Semoga kau tersenyum disana
Cinta..
Biarkan ku tenggelam dalam cairan-cairan mu
Ku Hisap dalam aroma tubuhmu
Sebagai candu penyejuk kalbu
Atau sekedar penghancur rindu
Ahh …candu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H