Lihat ke Halaman Asli

TERMASUK GILA MANAKAH CAPRES-KU..

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

#Cintaku#Incredible-ku, Jagoan-ku, Anak-anak-ku dan Saudaraku yang diridhoi Allah, pertama-tama mari sejenak kita bertafakhur, kita panjatkan dengan rendah hati dan keiklasan kita atas kehadirat Allah SWT, dzat yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Penyayang. Karena ke Agungan-Nya, Pengasih-Nya dan Penyayang-Nya kita diberi karunia yang begitu besar tidak perduli kita tertimbun dosa atau tidak.

Dengan ke Agungan-Nya, Pengasih-Nya dan Sayang-Nya kita diberi karunia yang begitu besar dibandingkan mahkluk Alllah lainnya, yaitu berupa akal budi.

Salam dan Shalawah kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi akhir jaman, Nabi kekasih Allah dan manusia paling mulia yang pernah diciptakan oleh sang Pencipta, yaitu baginda Nabi Muhammad SAW, semoga rahmat-Nya selalu dicurahkan kepada beliau, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu menteladani perilaku beliau sampai akhir jaman.

Semoga kita semua termasuk kedalam pengikut Nabi Muhammad dan semoga kita termasuk golongan yang mendapat Rahmat Allah.

#Cintaku,#Incredible-ku, Jagoan-ku, Anak- ku semangat hidupku dan Saudaraku yang diridhoi Allah,  terdapat berbagai jenis kegilaan di dunia ini. Kita akan membahas “lima” jenis kegilaan yang paling umum :

§Gila yang berasal dari akal pikiran,

§Gila akan wanita/pria,

§Gila akan uang dan kekuasaan,

§Gila akan mabuk-mabukan,

§Gila akan kebijaksanaan.

Pada sebuah persimpangan jalan di dekat taman, berdiri sebuah pohon yang teduh. Lima orang dengan lima jenis kegilaan duduk bersama di bawah pohon tersebut. Mereka berbicara dengan diri mereka sendiri.

Bagi orang yang berlalu-lalang, lima orang ini terlihat sama, tetapi terdapat alasan yang berbeda atas kegilaan mereka.

Manusia yang sakit jiwa akal pikiran meng-ambil semua potongan kertas dan lembaran daun kering yang ada di tanah dan meletak-kannya di sekitar tangannya sembari mengoceh ;

“Kau pergi ke sini, kau pergi ke sana.”

Dia yang terobsesi oleh wanita mengambil semua potongan kertas dan mengira bahwa kertas itu adalah surat cinta.

Dia berkomat-kamit ; “Kekasihku menulis ini, kekasihku menulis itu. Kekasihku berkata, ‘Aku akan datang kepadamu!’”

Dia yang terobsesi oleh uang dan kekuasaan mengambil semua potongan kertas, melihatnya, membolak-baliknya, dan mengomel kepada dirinya sendiri ;

“Bank ini, bank itu. Rekening ini, rekening itu. Simpananku. Kau harus ini, itu…”

Dia yang gila karena mabuk berdiri dan berjalan sempoyongan di jalan, menabrak orang lain dan benda-benda yang ada di sekitarnya. Akhirnya, dia terjatuh tak sadarkan diri di jalan, dan maling merampok pakaiannya. Ketika dia sadar kembali dia begitu malu, sehingga dia kembali ke rumah, bertengkar dengan istrinya, dan menyalahkan keluarganya atas kesalahannya.

Tetapi dia yang terobsesi oleh kebijaksanaan mengambil sebuah daun kering yang telah mati dan tersenyum dengan sedih ;

“Sungguh indah ketika engkau masih bersatu dengan tunasmu. Pada awalnya engkau adalah sebuah daun indah yang berwarna hijau yang menyejukkan orang lain. Kemudian engkau berubah menjadi kuning, dan saat ini warnamu menjadi sama dengan tanah. Engkau adalah daun kering yang akan kembali ke tanah sebagai pupuk. Setiap orang dan segala sesuatu akan mendapatkan takdir yang sama. Setiap orang dan segala sesuatu menjadi makanan bagi tanah.” Dia tertawa dan menangis, tetapi bukan dari dalam dirinya.

Manusia yang terobsesi dengan kebijaksanaan tertawa karena penjelasannya sendiri. Dia berkata ; “Sungguh inilah kehidupan! Oh Tuhan, aku mencari-Mu dan menjadi gila. Engkaulah satu-satunya dokter yang dapat menyembuhkan kegilaanku. Jika Engkau tidak datang, aku akan mati seperti daun ini. Engkaulah Tuhan yang menciptakan, melindungi, dan merawatku. Engkaulah Tuhan yang memahami dan mengerti akan diriku. Berikanlah aku obat rahmat, cinta dan kebijaksanaan-Mu dan penuhilah kebutuhan-kebutuhanku. Aku adalah budak-Mu di dunia ini.” Hatinya terbuka, dan dia berserah diri kepada Tuhan.

Empat orang lainnya tidak menyadari hal ini. Mereka berbicara akan apa yang ada di dalam diri mereka. Tetapi bagi dunia, kelima orang ini terlihat gila.

#Cintaku, #Incredible-ku, Jagoan-ku, Anak-anak-ku, permata bercahaya yang menyinari mataku dan Saudaraku yang diridhoi Allah, pahamilah keadaan ini. Jangan mengikuti apa yang dunia lakukan. Jika engkau melihat seseorang yang benar-benar mengerti akan dirinya, kehilangan dirinya dalam meraih kebijaksanaan, dan mati dalam Tuhan, engkau sebaiknya menghormatinya dan belajar kebijak-sanaan dan kata-kata baik darinya. Hal itu akan menjadikan engkau mulia.

#Cintaku, #Incredible-ku, Jagoan-ku, Anak-anak-ku, permata bercahaya yang menyinari mataku, dan Saudaraku yang kucintai, semoga setiap dari kita merenungkan hal ini. Termasuk #GILA YANG MANAKAH CAPRES KITA YANG NO. 1 "PHARAHAR" dan NO. 2 "JK4JK" ...??? Hanya kamu yang tau #Cintaku, #Incredible-ku, Jagoan-ku, Anak-anak-ku, permata bercahaya yang menyinari mataku, dan Saudaraku yang kucintai.... Jika kamu sudah tau..., gunakan dengan mata hatimu, TEGAKAH kamu menyerahkan masa depanmu, masa depan keluargamu, masa depan bangsamu kepadanya....????? Carilah yang berpenyakit sedikit..., hingga tidak menular pada keluargamu selama 5 tahun ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline