Lihat ke Halaman Asli

Joy G.

Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Inklusivitas: Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu!

Diperbarui: 3 Oktober 2024   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekarang ini, kita hidup di dunia yang super beragam. Ada orang dengan latar belakang yang berbeda-beda: dari budaya, bahasa, suku, agama, ras, bahkan cara berpikir. Nah, ngomongin soal beragam, kita nggak boleh lupa sama satu kata keren yang lagi ngetrend di sosial media: inklusivitas. Tapi, apa sih sebenarnya inklusivitas itu? Yuk, kita bahas!

Inklusivitas itu, gampangnya, adalah tentang menerima dan menghargai perbedaan. Bukan cuma "nerima" aja, tapi juga membuat semua orang merasa nyaman dan punya kesempatan yang sama, tanpa peduli dari mana asal mereka, warna kulit mereka, atau bahkan gimana kondisi fisik mereka. Pokoknya, di dunia yang inklusif, nggak ada tuh yang namanya eksklusif atau cuma-cuma buat sebagian orang.

Bayangin aja kalo kita lagi main di sebuah tim sepak bola. Kalo cuma satu orang yang selalu dapet bola dan main, apa serunya? Semua pemain harus punya kesempatan untuk pegang bola dan ikut main, supaya timnya bisa kuat dan kompak. Atau nih, ada satu orang yang nggak diajak main di dalam tim cuma karena dia berbeda suku atau agamanya dari yang lainnya. Padahal, dia jago banget mainnya dan bisa bantu timnya untuk menang dan juara. Pasti sayang banget, kan? Hanya karena perbedaan kecil dia jadi nggak boleh ikut ke dalam tim. Nah, begitu juga dengan inklusivitas. Semua orang, dengan segala perbedaannya, harus punya hak yang sama untuk terlibat dan berkembang. Setiap individu itu penting, karena setiap orang punya "keunikan" yang membuat tim, komunitas, atau tempat kerja jadi lebih berwarna.

Dalam dunia kerja, inklusivitas nggak kalah penting. Bayangin kalau di kantor cuma ada satu tipe orang, pikirannya sama semua, ide-idenya mirip-mirip. Lama-lama pasti bosen, kan? Di perusahaan yang inklusif, perbedaan justru dianggap sebagai sumber inovasi. Orang-orang dengan latar belakang berbeda pasti punya cara pandang yang beda juga, dan itu bisa membuat ide-ide baru terus bermunculan. Jadi, jangan heran kalau sekarang banyak perusahaan yang berusaha banget bikin lingkungan kerja yang inklusif. Mereka tahu, kalau semua orang merasa dihargai dan didengar, hasil kerjanya bakal lebih maksimal!

Tapi, memang nggak bisa dipungkiri, membuat lingkungan yang inklusif itu bukan hal yang mudah. Masih ada aja tuh, stigma dan prasangka yang membuat orang-orang terpinggirkan. Contohnya, orang dengan disabilitas masih sering dianggap nggak mampu, padahal mereka juga bisa berkontribusi besar kalau dikasih kesempatan yang tepat. Di sinilah pentingnya edukasi. Kita harus terus belajar dan sadar kalau keberagaman itu bukan sesuatu yang harus dijauhi, tapi dihargai!

Intinya, inklusivitas itu nggak cuma soal nerima orang yang berbeda, tapi juga menciptakan ruang di mana mereka bisa tumbuh, berkembang, dan berkontribusi secara maksimal. Di dunia yang makin kompleks ini, kita butuh lebih banyak orang yang peduli sama inklusivitas. Biar kita bisa bikin dunia yang lebih asik, lebih adil, dan pastinya, lebih penuh warna!

So, let's be inclusive! Jangan cuma omongin kesamaan, tapi hargai perbedaan dan nikmati keberagamannya. Semua orang punya peran, dan dunia bakal jauh lebih seru kalau kita bisa jalan bareng, meski kita berbeda!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline