Lihat ke Halaman Asli

Joyce Silvia

Pelajar Sekolah

Kritik Cerpen 'Rhytma' Karya Bonmedo Tambunan oleh Joyce Silvia

Diperbarui: 16 Februari 2023   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bonmedo Tambunan mulai di kenal kalangan pembaca fantasi Indonesia melalui novel Xar Vichattan - Takhta Cahaya, yang terbit di tahun 2009, yang kemudian diikuti oleh Xar Vichattan - Prahara di tahun 2010. Sebelumnya banker ini aktif menggeluti bidang dansa ballroom lebih dari sepuluh tahun ia menggeluti bidang ini, sebagai pengajar maupun atlet dengan berbagai gelar di Kejuaraan Latin Ballroom Nasional maupun Internasional. Rhytma adalah cerpen yang merupakan perpaduan antara dua dunia yang digelutinya itu.

Cerpen Rhytma ini menceritakan tentang sepasang kaka- beradik yaitu Joanna dan Mikael yang bertarung untuk mendapatkan kekuasaan / tahta Negeri Rhytma. Mereka adalah dua penyihir gerakan termahir di Rhytma Sepeninggal ayah mereka yang bernama Maximilian Petrovski, raja terakhir negeri Rhytma, Keduanya telah bersaing untuk memperebutkan takhta. Hanya satu yang dapat meraja, dan tak satupun mau mengalah. 

Keputusan dewan istana pun tidak dapat diandalkan karena jelas tertulis bahwa penguasa gerakan termahir dari keturunan rajaiah yang berhak menduduki takhta. Karena itulah perang berkepanjangan pun terjadi Percing kakak beradik yang memang tak pernah berhenti bersaing. Musik, lagu dan gerak tidak lagi mencipta Indah. Nada dan irama Saling membunuh semuanya berubah menjadi perang antar Saudara Karena hal itu.

Bahasa yang digunakan oleh penulis sedikit sulit untuk dipahami karena penulis menggunakan kata-Kata yang asing didengar. Alurnya sungguh seru dan sangat imaginatif Karena menceritakan sebuah sihir mengenai musik dan suatu gerakan dimana sangat jarang dan terpikirkan mengenai jenis sihir seperti itu. 

Karakter yang ada pada tokoh dibuat sangat menarik dengan Sikap antagonis yang akan membolak-balikan perasaan pembaca. Dalam beberapa karya yang sudah penulis buat, sangat terlihat ia mengalami banyak peningkatan dari segi kepenulisan Karya. Cerpen ini memberikan kesan hangat kepada pembaca dengan Imaginatif yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline