Lihat ke Halaman Asli

Meninjau Keputusan Komunitas TACI terhadap Pelanggaran Anggota Berdasarkan Pendekatan Psikologi Komunitas

Diperbarui: 1 Juli 2021   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ada banyak komunitas yang ada di Indonesia dari komunitas sosial hingga politik. Toyota Avanza Club Indonesia (TACI) merupakan salah satu dari komunitas yang ada di Indonesia. Bagi orang yang memiliki Toyota Avanza dapat bergabung ke TACI melalui pendaftaran. Ketika lolos administrasi, pendaftar harus membayar untuk mendapatkan buku pedoman serta starter kit. Kemudian setiap tahunnya, anggota harus membayar untuk memperpanjang masa kartu tanda yang diberikan (TACI.or.id).

Begitu pula pada pengemudi Avanza hitam dengan ID keanggotaan 1115 merupakan anggota dari TACI. Mobil Avanza yang dikendarai sudah seperti mobil polisi dengan strobo dan sirine yang menyala ketika ia berada di jalan. Pengendara ini diketahui bernama Ilham dan ia sempat turun dari mobilnya saat kejadian berlangsung. Ilham terlibat dalam percekcokan sampai saling pepet di jalan raya yang videonya viral. “Sebelumnya, viral video yang memperlihatkan pengguna jalan raya saling pepet di Pasoepati, Bandung. 

Meski awal dan akhir video tidak terlalu jelas diceritakan, warganet sudah kesal dengan modifikasi strobo, sirene, dan rotator” berita dari (kompas.com, 2018). Masalah ini telah diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak. “Kedua belah pihak memang sudah menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.” kutipan dari berita (kompas.com, 2018). Namun warganet merasa kesal karena suara yang dihasilkan dari modifikasi strobo, sirine, dan rotator. Sehingga warganet berharap polisi akan memberikan tindakan tegas pada pengendara. “Warganet berharap pihak kepolisian menindak tegas pelaku modifikasi tersebut karena melanggar peraturan lalu lintas terkait penggunaan strobo, sirene, dan rotator” kutipan kompas.com, 2018 (Nugroho, 2018).

Mengetahui hal ini, ketua umum dari TACI, Ubai, memberikan tindakan tegas pada pengemudi tersebut. TACI mengambil tindakan ini walaupun kedua belah pihak telah mengambil jalan damai. ID 1115 melanggar UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hal ini dikarenakan penggunaan sirine dan strobo yang tidak sesuai. “Kalau ada teman-teman TACI yang ugal-ugalan kita ada tindakannya sendiri. Kita dapat mencabut ID (kartu anggota) mereka apabila menyalahkan aturan. Kita bukan hanya klub yang senang-senang saja tapi mengikuti aturan," ujar Ketua Umum TACI. TACI menonaktifkan ID 1115 terlepas dari bersalah atau tidak. Mereka sudah memberikan klarifikasinya melalui media sosial Instagram. Selain itu, mereka juga menyampaikan permintaan maaf kepada Elemen Otomotif di seluruh Nusantara. Oleh karena itu mematuhi Undang-Undang dan mengikuti aturan lalu lintas merupakan hal yang penting. Dengan begitu dapat mengemudi dengan aman tanpa mengganggu warga sekitar. (Nugroho, 2018).

Komunitas ini dapat dianalisis dengan menggunakan teori four elements of sense of community. Ketika satu anggota terlibat dalam kasus, sehingga nama TACI tercemar. Dalam teori ini dimensi membership terjalin karena adanya kesamaan pribadi atau tujuan bersama (Kloos et al., 2011).   Komunitas pada kasus yang kami analisis terdiri atas anggota yang memiliki kendaraan Toyota Avanza. Adanya common symbols membantu mengidentifikasi anggota atau wilayah (Kloos et al., 2011). Orang yang memiliki Toyota Avanza dapat mendaftar ke Toyota Avanza Club Indonesia (TACI). Pada kasus terdapat ID keanggotaan yang dapat menunjukkan bahwa mereka merupakan anggota dari TACI. Komunitas TACI mendapatkan sebuah masalah yang mengakibatkan salah satu anggotanya kehilangan hak keanggotaan. Ketua umum TACI yang mengambil keputusan berupa menonaktifkan ID pelanggar. Nama TACI menjadi jelek ketika ada anggota yang dikeluarkan dari komunitas.

Dalam kasus ini terdapat Citizen Participation in Action yang berarti adanya tindakan partisipasi warga. Tindakan protes warganet memiliki dampak karena mendapat dukungan serta dilakukan secara bersama-sama (Kloos et al., 2011). Dalam kasus ini terdapat keresahan warganet seperti yang dikutip. “.... Meski awal dan akhir video tidak terlalu jelas diceritakan, warganet sudah kesal dengan modifikasi strobo, sirene, dan rotator” berita dari (kompas.com, 2018). Intensitas suara yang tinggi berdampak pada indera pendengaran manusia (Ibrahim et al., 2016). Menerima kebisingan secara berkala dapat merusak gendang telinga hingga dapat kehilangan fungsi pendengaran. Hal ini dapat mengancam kesehatan mental seperti stress, gangguan tidur, dan hipertensi (Panshaiskpradi, 2018). Oleh sebab itu, mendengarkan kebisingan membuat kesal karena mengganggu pendengaran.

TACI melakukan Tertiary Prevention yang bertujuan untuk membatasi masalah yang muncul. Selain itu, mengurangi intensitas dan durasi timbulnya masalah yang sama di masa mendatang (Kloos et al., 2011). TACI menonaktifkan ID 1115, mengklarifikasi dan meminta maaf pada warganet. Upaya penyelesaian ini menciptakan kedamaian, tetapi tetap akan ada pandangan negatif yang muncul.

Pandangan tersebut muncul karena tidak menutup kemungkinan masalah serupa terjadi kembali. Hal ini muncul disebabkan oleh banyaknya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Indonesia. Kemudian TACI bisa membuat peraturan komunitas yang lebih tegas lebih tegas. Kemudian diinformasikan kepada masyarakat melalui media sosial, agar warganet mengetahui perkembangan dari TACI. Selain itu, TACI juga dapat membekali para anggotanya untuk lebih menaati peraturan dalam berkendara.

Dari analisis kami, komunitas memiliki kesamaan identitas dan tujuan sebagai anggota TACI. Seperti yang kita ketahui dalam kasus, dalam sebuah komunitas dapat muncul banyak masalah. Dalam kasus tersebut salah satu anggota komunitas TACI terlihat berkonflik dengan pihak luar komunitas. Mereka tidak ingin pihak kepolisian terlibat, maka pihak TACI memilih untuk melepas keanggotaan pelanggar. Ini termasuk tindakan yang cukup keras, jika dilakukan sembarangan dapat berdampak buruk bagi komunitas. Namun, TACI kali ini melakukan tindakan yang benar dengan mencabut identitas kelompok dari pelaku.

Warganet turut andil dalam melakukan protes. Pihak TACI melakukan Tertiary Prevention dengan memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui Instagram. Hal ini dilakukan agar keributan warganet di media sosial dapat diredam. Penyelesaian konflik yang dibuat TACI menurut kelompok kami merupakan tindakan yang cepat dan tegas. Kasus ini menjadi pelajaran serta peringatan untuk anggota agar hal serupa tidak terjadi lagi. Upaya tersebut dilakukan agar tidak merugikan dan merusak nama baik TACI. TACI sebaiknya melakukan penegasan peraturan dan pembekalan pada anggotanya. Pembekalan-pembekalan ini biasanya mengulas peraturan berlalu lintas kepada para anggotanya.

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline