Menyikapi rencana Pemprov NTB untuk tetap melaksanakan SK Kemenhub tentang perubahan Nama Bandara Internasional Lombok dari LIA menjadi ZAM Internasional Airport, Elemen masyarakat Lombok Tengah (loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak nama tersebut.
Di kalangan mahasiswa juga semua menolak pergantian nama dari LIA menjadi ZAM tidak terkecuali dari kalangan mahasiswa atau dikenal dengan nama Aliansi Keluarga Besar Mahasiswa lombok tengah atau lebih di kenal dengan nama (KBM LOTENG) menyikapi hal tersebut.
Akibat penetapan ini, menurut Khairul Rizwan Selaku ketua dari aliansi Keluarga besar mahasiswa Lombok Tengah,
"jika Pemprov ngotot mengubah nama tersebut itu akan memicu kemarahan mahasiswa yang ada di lombok tengah, tidak di pungkiri besok ada aksi besar-besaran di Pemprov" ucap dia.
Menteri Budi mengklaim, pergantian nama telah mendapat restu dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat. Dia juga menyebut pergantian nama untuk menghormati jasa pahlawan Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Di sisi lain, justru SBY melalui keterangan tertulisnya meminta isu pergantian nama tidak diperpajang." Isu ini tak perlu diributkan. Masih banyak yang harus dilakukan oleh negara dan kita semua, utamanya bagaimana membuat rakyat kita makin ke depan makin sejahtera," tandas SBY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H