Lihat ke Halaman Asli

Jovita Advensia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mengenal Prinsip-Prinsip dalam Penulisan Digital

Diperbarui: 15 September 2021   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemudahan yang dirasakan di era teknologi seperti sekarang ini telah mengubah beberapa kegiatan konvensional menjadi digital. Salah satunya adalah kegiatan menulis, jika dahulu menulis hanya bisa dilakukan dengan menggunakan pena dan tangan pada era ini kegiatan menulis telah digantikan dengan menulis secara digital melalui smartphone atau laptop.

Teknologi internet dan digitalisasi merubah segalanya, menyediakan wadah untuk penulis dan membaca. Akses informasi yang beredar di internet juga ditulis dan dipublish secara digital seperti portal berita online, e-book, dan masih banyak lainnya. Sama halnya dengan penulisan konvensional seperti pada media cetak, penulisan digital juga memiliki target pasarnya sendiri.

Brian Carrol dalam bukunya Writing For Digital Media memaparkan prinsip-prinsip yang harus dimiliki dalam penulisan digital, hal ini ditujukan agar pasar yang telah ditargetkan menikmati pengalaman yang nyaman dalam membaca tulisan digital. Lalu, apa saja sih prinsip-prinsip yang harus dilakukan agar tulisan digital dapat diterima pembaca?

Singkat

Dalam penulisan digital sangat penting untuk menulis secara jelas, singkat dan ringkas. Kebanyakan pembaca dalam target pasar digital lebih menyukai hal-hal yang cepat dan praktis itulah mengapa mereka memilih tulisan digital dibandingkan koran dan semacamnya. Tulisan yang ringkas membantu pembaca dalam memahami isi tulisan dengan lebih cepat.

Ketepatan

Penulis diharuskan untuk pintar dalam memilih diksi untuk tulisannya, seperti teknik penulisan pada umumnya, penulisan digital juga harus memuat diksi-diksi yang tepat sehingga tidak menimbulkan ambiguitas pembacanya.

Aktif

Dalam penulisan digital penting untuk tidak menulis tulisan dalam bentuk pasif. Penulis diharuskan untuk memuat tulisan yang bernyawa hal ini menjadikan tulisan lebih ringkas.

Contoh:

Pemain bisbol menerjunkan bola (aktif).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline