Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian emosi, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan.
Pendidikan juga merupakan proses interaksi antara guru dan peserta didik. Hubungan yang baik dan saling percaya antar keduanya dapat menjadi kunci kesuksesan dalam proses pembelajaran salah satu faktor penting yang mempengaruhi hubungan ini adalah bagaimana mengelola emosi antara guru dan peserta didik.
Guru merupakan pilar utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan. Pengelolaan emosi guru memiliki peran krusial dalam menciptakan suasana kelas yang positif sehingga dapat menghadapi tantangan yang muncup dalam kelas dengan bijaksana dan tidak terbawa emosi yang negatif baik guru maupun peserta didik.
Kendala dalam penguasaan kompetensi pribadi dan sosial menimbulkan permasalahan bagi guru dalam bertindak mengelola emosinya sehingga tak jarang apabila guru melakukan kekerasan verbal maupun fisik terhadap siswanya.
Semua tindakan yang dilakukan tentunya berdasarkan reaksi emosi seorang guru terhadap tindakan siswanya yang dirasa tidak benar. Perilaku menyimpang ini terjadi karena kurangnya penguasaan dan pengelolaan emosi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, betapa pentingnya guru dalam mengelola emosi untuk mengajarkan perilaku yang benar kepada peserta didiknya sehingga antara guru dan peserta didik dapat terjalin hubungan yang erat dan positif ketika proses pembelajaran.
Setiap peserta didik memiliki karakteristik emosi yang berbeda-beda. Bagaimana peserta didik mengelola emosi mereka dapat mempengaruhi proses belajarnya sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya.
Pengelolaan emosi yang baik antara guru dan peserta didik perlu didukung melalui komunikasi yang efektif dan saling pengertian dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan menyenangkan untuk belajar. Pengelolaan emosi perlu diajarkan kepada peserta didik sedini mungkin.
Dalam masa tumbuh kembangnya, anak akan mengalami berbagai situasi dan pengalaman yang baru bagi mereka. Pengalaman ini tentunya akan berpengaruh terhadap emosi yang mereka miliki dan pastinya berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain. Siswa tidak akan tahu bagaimana merespon sebuah hal dengan benar jika tidak diajarkan.
Pengelolaan emosi baik pada guru maupun peserta didik ini sangatlah penting terutama dalam membangun hubungan yang positif dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.
Selain itu, agar peserta didik dapat mengendalikan perilaku yang menyimpang dan meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah. Peserta didik yang tidak mampu mengendalikan emosi akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuannya untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga akan menyebabkan peserta didik tersebut menjadi siswa yang nakal dan sulit diatur.