Lihat ke Halaman Asli

Peduli Masalah Kesehatan Mental, Mahasiswa K3 UNUSA lakukan Pengabdian Masyarakat di Kalangan Siswa SMA Dharma Wanita Surabaya

Diperbarui: 20 November 2024   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pribadi

Penyakit Mental merupakan masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan terutama di kalangan remaja. Menurut Data survei rumah tangga berskala nasional yang dilakukan oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022 menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi para remaja mengetahui dan memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan mental di kalangan remaja.

Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, sebuah Tim Prodi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya(Unusa) baru-baru ini mengadakan program sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan sekolah yang dilakukan di SMA Dharma Wanita Surabaya. Program ini merupakan salah satu project dalam serangkaian kegiatan LKMM-TD(Keterampilan Manajemen Mahasiswa- Tingkat Dasar) dan SECTION(Safety and Health Safety Education Station) yang diadakan oleh Prodi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja UNUSA.


Pribadi

Dalam sesi sosialisasi yang diadakan, siswa-siswi SMA Dharma Wanita Surabaya diberikan informasi dasar mengenai definisi kesehatan mental, faktor penyebab gangguan mental, jenis-jenis gangguan mental, dampak dari gangguan mental, dan hal yang harus mereka lakukan agar terhindar dari gangguan mental. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan sangat interaktif dengan siswa-siswi sehingga, mereka dapat memahami materi yang disampaikan dengan mudah.

Pribadi

Kegiatan ini berlangsung pada hari Jum'at, 15 November tahun 2024 yang melibatkan mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan siswa-siswi SMA Dharma Wanita Surabaya yang berhasil dilaksanakan dengan antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi untuk aktif menjawab pertanyaan dan mereka dapat menjelaskan ulang atau menyimpulkan apa yang telah mereka pahami pada saat sosialisasi berlangsung.

Melalui program ini, kami berharap siswa-siswi lebih sadar mengenai kesehatan mental dan tidak mudah untuk melakukan self diagnosis. Kami juga berharap kegiatan ini, menjadi langkah awal untuk para remaja lebih memedulikan kesehatan mental mereka dengan pencegahan maupun pengobatan. Dengan begitu, risiko adanya gangguan mental dapat dicegah sejak dini.

Referensi: https://www.kemenpppa.go.id/page/view/NTMzOA==#:~:text=Data%20survei%20rumah%20tangga%20berskala,5%2C5%25)%20atau%20setara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline