Lihat ke Halaman Asli

Jovan Daniel

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro

Meningkatkan Kesadaran Ergonomi dan K3 pada UMKM di Kelurahan Pakintelan

Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Pelaku UMKM Kelurahan Pakintelan dalam Sosialisasi "Menuju UMKM yang Berkelanjutan". Dokpri

Pakintelan, Semarang (31/07/2022) – UMKM Aneka Kripik Dua Bersaudara adalah salah satu UMKM di Kelurahan Pakintelan yang sudah beroperasi lebih dari lima belas tahun. 

Produk unggulannya berupa kripik singkong, kripik pisang, rempeyek kacang tanah, dan lain sebagainya. UMKM ini merupakan usaha keluarga milik Pak Asrori, yang juga biasa dipanggil sebagai Pak Hilal, bersama istri.

Penataan Gudang Produk Jadi UMKM Aneka Kripik Dua Bersaudara. Dokpri

Dalam menjalankan proses produksi kripik, Pak Hilal menempatkan penyimpanan bahan baku dan tempat penggorengan di luar ruangan, sedangkan produk jadi diletakkan di dalam ruangan. Namun, penyimpanan yang dilakukan, khususnya untuk produk jadi, masih cukup berantakan sehingga perlu dibenahi. 

Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 memperkenalkan salah satu prinsip dalam manajemen pergudangan yang biasa disebut sebagai 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). 

Tujuan dari prinsip ini tidak hanya sekedar bersih-bersih gudang atau tempat kerja, tetapi juga menjadi cara untuk mengatur, mengelola, dan memperbaiki tempat kerja untuk mengeliminasi hal atau proses yang mengakibatkan pemborosan. 

Mahasiswa KKN Undip bekerja sama untuk menata penyimpanan barang jadi agar tidak terasa sesak serta lebih mudah untuk mencari dan menyortir barang. Selain itu, poster edukasi prinsip 5R juga diberikan sebagai pengingat bagi pelaku UMKM untuk selalu membudayakan prinsip 5R dari waktu ke waktu.

Demonstrasi Postur Kerja yang Ergonomis kepada Pelaku UMKM Aneka Kripik Dua Bersaudara. Dokpri 

Di samping itu, alat dan bahan yang digunakan dalam proses produksi kripik masih digunakan dan dipindahkan secara manual menggunakan tenaga manusia. 

Pada dasarnya kegiatan ini merupakan hal yang lumrah, namun jika hal ini tidak dilakukan dengan postur kerja yang benar, orang yang melakukannya dapat berisiko terkena gangguan otot dan rangka (musculoskeletal disorders). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline