Infrastruktur memiliki peranan vital dalam menyukseskan pembangunan pertanian. Ketersediaan infrastruktur dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang optimal akan memudahkan petani untuk mendapat hasil yang maksimal dari lahan pertaniannya. Petani akan lebih mudah dalam hal proses budidaya, akses sarana produksi, hingga pemasaran hasil pertaniannya. Jika semua hal ini terpenuhi maka tidak ada petani yang kurang sejahtera lagi dan nantinya akan mendorong pembangunan perekonomian negara secara menyeluruh . Infrastruktur pertanian masih menjadi kendala dan penyebab ketertinggalan pertanian Indonesia sampai sekarang. Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah infrastruktur pertanian yang kurang memadai dalam mendukung peningkatan hasil pertanian, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki Indonesia dari segi pertaniannya yang masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Saat ini banyak petani mengeluhkan tentang infrastruktur pertanian yang ada. Para petani didorong untuk dapat memproduksi hasil yang tinggi namun infrastruktur yang disediakan masih kurang. Salah satunya adalah rusaknya jalan usahatani di berbagai daerah yang menjadikan kegiatan bertani menjadi tersendat. Padahal jalan ini menjadi kebutuhan utama bagi petani untuk memasarkan hasil pertaniannya. Kerusakan jalan ini mengakibatkan para petani terpaksa menjual hasil pertaniannya ke tengkulak dengan sistem ijon yang tidak jarang mempermainkan harga ke petani. Hal tersebut menyebabkan petani menjadi sulit mendapat keuntungan yang seharusnya dan menjadikan kehidupan mereka kurang sejahtera.
Banyak harapan petani yang muncul dari program Kementrian Pertanian saat ini. Kementrian Pertanian sudah terus mencanangkan dan menjalan sejumlah program strategis dalam rangka meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, terutama dalam hal infrastruktur pertanian.
Pertumbuhan berkaitan erat dengan pembangunan infrastruktur yang dalam berbagai pendekatannya dapat menjadi pendorong pertumbuhan wilayah baik secara ekonomi maupun spasial, maupun membatasi pertumbuhan suatu wilayah. Studi yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Aschauer pada tahun 1989 dan Munnell pada tahun 1990 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 60% (Dikun,2003).
Pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh metode pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut. Pengaruh pembangunan infrastruktur oleh pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai salah satu fenomena penting dalam perekonomian. Kegiatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah secara langsung maupun tidak langsung memungkinkan terjadinya peningkatan output melalui interaksi dengan sektor swasta. Tingkat pertumbuhan yang tinggi dapat dicapai melalui pengeluaran pemerintah pada tingkat yang tinggi pula, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi berlipat dibandingkan pengaruh yang diberikan pembangunan infrastruktur oleh masyarakat (swadaya) atau sektor privat (swasta).
Perekonomian Indonesia dalam satu dekade terakhir dihadapkan pada tekanan dari perkembangan ekonomi global yang sedang mengalami krisis sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin lambat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan sejak tahun 2012 hingga tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 adalah sebesar 6,5 persen dan pada tahun 2012 sebesar 6,3 persen. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 pertumbuhan ekonomi melambat yaitu berturut-turut menjadi 5,58 persen dan 5,02 persen. Pada triwulan III tahun 2015, ekonomi tumbuh sebesar 4,73 persen (Badan Pusat Statistik, 2015).
Kondisi tersebut menuntut pemerintah untuk melakukan formulasi strategi kebijakan pada periode 2015-2019 untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan buku pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, masalah dan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia salah satunya adalah ketersediaan infrastruktur yang harus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan kemajuan ekonomi.
Infrastruktur memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan produktivitas dan nilai tambah dari semua sektor perekonomian. Peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, mobilitas penduduk, aliran barang dan jasa, serta proses perdagangan antar daerah merupakanmanfaat yang didapatkan dengan adanya pembangunan infrastruktur (Permana, 2010). Ketersediaan infrastruktur memberikan multiplayer effect yang besar terhadap banyak sektor ekonomi dan proses produksi dapat lebih efisien karena aliran input produksi dapat lebih mudah berjalan serta menurunkan biaya penjualan dan pemasaran output dengan adanya infrastruktur yang baik. Wilayah dengan tingkat infrastruktur memadai akan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan menunjukkan bahwa infrastruktur mempunyai peranan yang penting terhadap pertumbuhan ekonomi (Maryaningsihet all, 2014).
Infrastruktur yang baik memberikan akses yang lebih besar dalam interaksi antar wilayah. Wahab (2009) mengungkapkan bahwa investasi infrastruktur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas penduduk dalam pengembangan kawasan pertanian. Sehingga investasi infrastruktur yang berkualitas dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Abdullah (2014) mengatakan salah satu indikator peningkatan ekonomi ditentukan oleh sarana dan prasarana yang dibangun, termasuk infrastruktur yang ada di dalamnya.
Sementara untuk manfaat jangka panjang, berdasarkan kajian yang dilakukan Tusk Advisory di tahun 2018, pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan PSN diprediksi dapat berdampak pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 7,2% pada tahun 2023 dan 9,3 % pada tahu 2030.
Tusk Advisory dalam kajiannya pun menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan menciptakan pemerataan ekonomi yang ditandai dengan turunnya koefisien gini hingga sebesar 3 poin serta akan menurunkan angka kemiskinan hingga sebesar 14,9 %. Hal ini semuanya dapat terealisasi dengan asumsi seluruh PSN telah selesai dibangun dan beroperasi secara tepat waktu sesuai jadwal.