Lihat ke Halaman Asli

Josua Gesima

Mahasiswa S2

Sains, Rasionalitas, dan Ketidakpastian

Diperbarui: 19 November 2022   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pembukaan dan eksorsisme (pengusiran) dikotomi objektivisme-relativisme pada PART II buku Bernstein (Sains, Rasionalitas dan Ketidakpastian), dimulai dengan sebuah tema  rasionalitas yang terlibat dalam teori-pilihan, bahwa teori-pilihan adalah kegiatan penilaian yang membutuhkan imajinasi, interpretasi, penimbangan alternatif dan penerapan, kriteria yang pada dasarnya terbuka.

Selanjutnya diskusi tentang Kuhn dan upayanya untuk menyampaikan ketidakbandingan dalam ilmu alam, dimana Bernstein menghasilkan pemeriksaan yang sangat terukur dari beberapa poin diskusi Kuhn yang mengklarifikasi banyaknya kesalahan tafsir, melebih-lebihkan, dan sebagainya yang telah para pengkritiknya kunjungi pada karya Kuhn. 

Popper sendiri berfikir bahwa tesis Ketidakbandingan dimaksudkan untuk mendukung Mitos Kerangka, di mana kita terkurung di rumah penjara dari kerangka dan bentuk kehidupan kita sendiri "kita adalah tahanan yang terperangkap dalam kerangka teori kita; harapan kita; pengalaman masa lalu kita; bahasa kita," dan bahwa kita begitu terkunci dalam kerangka kerja ini sehingga kita tidak bisa berkomunikasi dengan mereka yang terbungkus dalam kerangka kerja atau paradigma yang "secara radikal" berbeda. Tetapi kebalikan yang ingin Bernstein tekankan dari apa yang dikatakan Popper "kebenaran" dari tesis Ketidakbandingan bukanlah penutupan tetapi keterbukaan. 

Kuhn dan Feyerabend telah yang menunjukkan kepada kita bahwa kita dapat memahami cara-cara di mana ada paradigma, bentuk kehidupan, dan tradisi yang tidak dapat dibandingkan dan kita dapat memahami apa yang khas tentang mereka tanpa memaksakan keyakinan, kategori, dan klasifikasi yang begitu mengakar dalam permainan bahasa kita sendiri sehingga kita gagal untuk menghargai perspektif mereka yang terbatas. 

Lebih jauh lagi, di dalam dan melalui proses perbandingan dan kontras yang halus dan berganda, kita tidak hanya memahami fenomena alien yang sedang kita pelajari tetapi juga lebih memahami diri kita sendiri. Keterbukaan pemahaman dan komunikasi ini melampaui perselisihan tentang perkembangan ilmu-ilmu alam; itu adalah dasar untuk semua pemahaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline