Lihat ke Halaman Asli

Josua Gesima

Mahasiswa S2

Gejala Fanatisme dan Ekstrimisme (2)

Diperbarui: 18 November 2022   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Alam semesta yang dipelajari dalam kosmologi sebagai satu keseluruhan merupakan satu-satunya objek yang ada, dan di dalamnya manusia berada. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia sebagai pelaku pengetahuan juga menjadi batas pengetahuan. 

Beberapa tahun terakhir terkumpul data tagihan materi-energi skala besar sebagai berikut; 5% kandungan alam semestra adalah materi-energi kenvensional yang dapat diketahui dan amati melalui panjang-gelombang. 23% adalah materi gelap dingin (cold dark matter) alias dugaan-dugaan yang dapat dipresiksi. 

72% adalah energi gelap (dark energi). Hanya data 5% itulah yang mendukung kerangka konseptual, selebihnya adalah dakuan teoritis (knowledge-claim) dan disebut kekosongan pengetahuan untuk menjembatani jurang lebar antara teori dan observasi. Kata "gelap" menunjuk pada sesuatu yang sama sekali belum diketahui alias misteri karena belum dapat dijelaskan oleh kosmolog. Hipotesis energi gelap merupakan hasil dari keterbatasan jangkauan hukum-hukum fisika.

Supelli menjelaskan ada kemunginan untuk mengatasi keterbatasan ini. Ia menjelaskan bagaimana filsafat ilmu menggolongkan praduga metodelogis yang didasarkan pada intuisi personal sebagai elemen subjektif pengetahuan. Elemen-elemen menunjuk ke daya imajinatif manusia untuk melampaui keterbatasan pengindraan yang terhambat pada ruang dan waktu.

Pandangan Hume yang membatasi pengetahuan hanya pada pencerapan dan ide-ide berdasarkan pencerapan mendapat kritik dari Kant, hal ini menunjukkan bahwa apa yang diketahui tidak selalu berasal dari pencerapan. 

Pengetahuan adalah hasil kontribusi imajinasi terhadap apa yang dicerap dalam pengalaman indrawi. Filsafat manusia menjelaskan, bagaimana ketegangan antara keterbatasan pencerapan dan ketakterbatasan (upaya) pengetahuan menandakan kecenderungan manusia untuk memberi makna yang mengatasi keterbatasan cara pandang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline