Lihat ke Halaman Asli

Josua Fransco Halawa

Mahasiswa/Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Mari Ketahui Apa Itu TMA pada Proses Panen Tebu & Bagaimana Tebu Siap Dijadikan Gula!

Diperbarui: 5 September 2022   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan tebang, muat, dan angkut (TMA) merupakan fase kritis pada usaha perusahaan maupun pabrik gula karena pada fase ini menentukan produktivitas dan pendapatan. Fase ini menentukan hasil tebu dan rendemen gula. Bagian terbesar kehilangan gula (losses) dianggap terjadi pada fase ini karena terkait keadaan lapangan yang lebih sulit dikontrol. 

Potensi gula hilang sejak tebang sampai tebu masuk gilingan pabrik teratama karena pemberian pupuk N yang berlebihan, kesalahan tebang, misalnya terkait dengan tebu yang kurang masak dan banyaknya tebu tertinggal, kandungan sampah (trash) masih di atas 5% karena daun tua, pucuk, dan sogolan ikut terangkut, lamanya waktu angkut karena jarak kebun yang jauh dengan pabrik.

Dokpri

Kriteria tebu siap tebang yaitu MBS (Masak, Bersih dan Segar). Masak artinya faktor kemasakan dari tanaman tebu sudah memenuhi syarat, bersih yang artinya bersih dari daduk, sogolan, tanah, pucukan. Untuk segar yaitu tebu yang sudah ditebang harus segera dibawa ke pabrik gula untuk selanjutnya diolah.

  • Tebu yang dipanen harus tebu yang sudah masak, yaitu saat kadar gula paling tinggi. Tanda-tanda secara visual antara lain daun-daunnya sebagian besar menguning, jumlah daun hijau yang tersisa 5 helai, bentuk susunan daun menyerupai kipas, ruas-ruas pada batang semakin memendek, dan umur tanaman antara 11 sampai 12 bulan. Selain secara visual, untuk dapat mengetahui tebu itu sudah matang atau belum dapat dilihat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim RISBANG, apabila RISBANG sampel tebu yang telah diperiksa sudah memenuhi kriteria matang yaitu cukup mur dan kandungan gulanya sudah tinggi maka tebu sudah di anggap matang dan sudah dapat ditebang.
  • Tebu yang telah di tebang kemudia diangkut ke pabrik dalam keadaan bersih dari kotoran, yang dimaksud bersih adalah tebu bebas dari sogolan, pucuk, tebu mati, dan klaras. Tebu hasil tebangan yang diangkut ke pabrik harus bebas dari kotoran dengan toleransi kadar kotoran kurang dari 5% seperti klaras, sogolan, pucuk, tebu mati.

Dokpri

  • Tebu yang ditebang, diangkut, dan digiling memiliki tenggang waktu tidak lebih dari 1x24 jam untuk tebu segar (green cane). Apabila tebu terlalu lama berada dilapangan atau terlalu lama diangkut ke pabrik, maka hal itu akan mempengaruhi randemen gula dari tebu tersebut.
  • Standar pemotongan tebu adalah tebang rata tanah (pokmah) dengan tunggul maksimal  tebangan <5 cm dari permukaan tanah.  Alasan mengapa tebangan harus pandas karena menurut penelitian yang dilakuka oleh tim dari RISBANG, kadar gula tertinggi pada tebu terdapat pada bagian ruas paling bawah. Selain itu tebangan tebu yang kurang pandas dapat mempengaruhi jumlah produksi (loses). 

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline