Lihat ke Halaman Asli

Teknik Analisa Delphi Sebagai Alat Analisa Evaluasi Program Secara Kualitatif

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Setiap pelaksanaan program pasti akan melalui tahap rencana penyusunan program, realisasi program dan evaluasi program. Meskipun ada beberapa program yang berbeda dalam menempatkan analisa evaluasi program tersebut. Beberapa program melakukan analisa evaluasi program di awal, sebelum realisasi sebuah program; analisa evaluasi program di tengah, ketika realisasi program berjalan; dan analisa evaluasi program diakhir, ketika realisasi program telah selesai.

Dalam melakukan analisa evaluasi program, ada dua jenis analisa yaitu analisa evaluasi program secara kualitatif yaitu evaluasi yang dilakukan bukan terkait dengan angka sehingga analisa evaluasi ini dapat merupakan opini yang bersifat subjektif; dan analisa evaluasi program secara kuantitatif yaitu evaluasi yang dilakukan melalui tahap perhitungan yang melibatkan angka dalam prosesnya sehingga analisa evaluasi ini lebih akurat karena melalui proses perhitungan. Pada pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang analisa evaluasi program dengan jenis kualitatif.

Penjelasan lebih mengerucut lagi, dalam melakukan analisa evaluasi program secara kualitatif terdapat beberapa teknik analisa yang dapat digunakan. Salah satu teknik analisa kualitatif adalah Analisa Delphi.

TEKNIK ANALISA DELPHI

Teknik analisa Delphi merupakan analisa kualitatif yang dapat digunakan dalam mengevaluasi sebuah program atau sebuah kebijakan. Teknik analisa ini bertujuan untuk mendapatkan konsensus atau kesepakatan terhadap stakeholder terpilih yang memiliki pengaruh dan kepentingan, yng sebelumnya telah melalui tahap deskriptif berdasarkan fakta empiric atau teoritis. Definisi dar Delphi sendiri yaitu prosedur peramalan pendapat untuk memperoleh, menukar, dan membuat opini tentang peristiwa masa depan.

Kelompok stakeholder tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu mewakili pihak Pemerintahan, pihak masyarakat, dan pihak Swasta. Dalam pemilihan stakeholder kunci perlu adanya penilaian dari masing-masing kelompok terkait kepentingan dan pengaruh terhadap program tersebut. Dalam metode delphi ini mengabaikan nama.

Setelah terpilih stakeholder kunci, tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara hingga muncul hasil yang disetujui oleh keseluruhan stakeholder. Apabila hasil tersebut belum mencapai konsensus, maka perlu dilakukan iterasi ulang, yaitu wawancara ulang dengan poin yang sama terhadap keseluruhan stakeholder.

Berikut adalah ilustrasi pembagian kelompok stakeholder dan tahap iterasi :

KELEBIHAN ALAT ANALISA DELPHI

Beberapa kelebihan dalam melakukan evaluasi sebuah program dengan menggunakan teknik analisa Delphi, berikut adalah penjabarannya :

·Alat analisa ini mewakita seluruh elemen masyarakat, yaitu pemerntah sebagai pemegang kebijakan, masyarakat sebagai yang terdampak, dan swasta sebagai pelaksana program

·Opini yang di ungkapkan para ahli luas berdasarkn pendapat masing-masing ahli

·Alat analisa ini sangat baik untuk memecahkan masalah yang bersifat general.

KELEMAHAN ALAT ANALISA DELPHI

Namun, terdapat pula beberapa kelemahan saat menggunakan teknik analisa Delphi dalam melakukan evaluasi sebuah program, berikut adalah penjabarannya :

·Tenik analisa ini memakan banyak waktu dan biaya dalam proses wawancaranya

·Analisa ini sangat subjektif terhadap kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder, hal ini dapat sebagai kelemahan karena hanya berpihak pada kepentingan masing-masing kelompok.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline