Gaya hidup konsumeris merupakan perilaku atau gaya hidup seseorang yang suka menghamburkan uang tanpa berpikir panjang. Dimulai dengan memberi untuk kebutuhan dan keinginan yang berlebihan. Salah satu penyebab terjadinya konsumerisme adalah rasa kemewahan yang tinggi. Rasa gengsi inilah yang akhirnya membuat ketagihan dan membuat diri sendiri tampil kompeten di mata orang lain.
Di dalam lingkup dunia perkuliahan, rasa gengsi ini justru semakin gencar timbul pada diri seorang mahasiswa. Apalagi, di zaman canggih kaya akan teknologi dan budaya barat membuat semua mahasiswa selalu tampil dengan pakaian atau outfit yang sedang trending ataupun mengikuti gaya barat dalam berpergian, maupun masuk kuliah.
Ketika memasuki dunia perkuliahan yang memang, mereka pribadi saling beradu menampilkan gaya hidup yg konsumtif. Dari mulai perbelanjaan, makanan, outfit, maupun hal-hal lain yang menyebabkan sifat boros itu muncul. Bisa dikatakan, kuliah tidak hanya memakan dana jutaan namun ratusan juta jika diri sendiri tidak bisa mengontrol dengan arus gaya kekinian.
Dalam pandangan Bourdieu, salah satu agen yang turut memperluas kapitalisme adalah pendidikan " Saat ini, pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang mendidik peserta didik, namun juga berperan dalam mereproduksi wacana tentang kekuatan kapitalisme. Terbukti, biaya pendidikan saat ini semakin mahal hanya karena naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok di pasaran. Biaya pendidikan seolah-olah erat kaitannya dengan harga sembako."
Mahasiswa di zaman sekarang, harus pandai-pandai menjaga dan membentengi diri dari perilaku pola hidup konsumtif, dengan kegiatan yang tidak bermanfaat dan diluar tugas kuliah maupun kebutuhan kuliah lainnya. Karena, kegiatan ini bersifat kecanduan.
Mengapa demikian? ketika kita mengikuti kegiatan tidak bermanfaat ini seperti contohnya hang out bersama teman kuliah, kita akan bertemu orang baru dan orang baru ini justru akan membawa kita berpetualang menemukan kembali orang baru berikutnya.
Adanya sikap berfikir kritis dan selalu mempertimbangkan dalam masalah finasial sangatlah penting dalam menjaga perilaku hidup hemat bukan konsumtif. Tak heran jika kini segala sisi kehidupan diukur dan dibahasakan dengan uang. Bahkan, pergaulan sosial pun dipilih serta dipilah berdasarkan siapa yang memiliki uang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI