Lihat ke Halaman Asli

Joshua Nca

mahasiswa

Descartes yang Mempunyai Dampak Besar

Diperbarui: 11 Januari 2024   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ren Descartes, seorang filsuf Prancis abad ke-17, dikenal dengan kontribusinya terhadap epistemologi dan metodologi ilmiah. Dalam teorinya, Descartes mencoba membangun fondasi pengetahuan yang kokoh melalui metode keraguan radikal. Melalui pernyataan "Cogito, ergo sum" (Saya berpikir, maka saya ada), Descartes menekankan keberadaan diri sebagai titik dasar yang tidak dapat diragukan. Ia memisahkan antara dunia materi dan pikiran, meyakini bahwa pikiran adalah substansi yang lebih murni daripada materi. Pendekatan skeptis dan metode analitisnya membentuk dasar pemikiran filosofis modern.

Descartes memulai teorinya dengan metode keraguan, meragukan segala sesuatu yang mungkin diragukan. Dalam "Meditasi Pertama," ia mengajukan kemungkinan adanya ilusi dan manipulasi oleh kekuatan eksternal. Namun, melalui keraguan ini, Descartes mencapai keyakinan dalam keberadaan pikiran sebagai hal yang tidak dapat diragukan.

Selanjutnya, Descartes mengembangkan dualisme substansial, memisahkan antara res extensa (substansi materi) dan res cogitans (substansi pikiran). Baginya, materi memiliki sifat-sifat eksternal yang dapat diukur, sedangkan pikiran memiliki sifat-sifat internal yang tidak dapat diukur oleh ilmu alam.

Teori Descartes memiliki dampak besar pada perkembangan filsafat, memunculkan pertanyaan-pertanyaan penting tentang hubungan antara tubuh dan pikiran, realitas, serta hakikat pengetahuan. Meskipun beberapa kritik terhadap teorinya muncul seiring waktu, warisannya tetap signifikan dalam sejarah pemikiran filsafat.

Descartes juga menyumbang pada metode deduktif dalam penelitian ilmiah. Ia menganggap bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui deduksi rasional, dengan memulai dari prinsip-prinsip yang jelas dan jelas, lalu mengaplikasikannya ke kasus-kasus tertentu.

Selain itu, Descartes mengemukakan pandangan mekanistik terhadap alam semesta. Ia menganggap alam sebagai mesin raksasa yang dapat dijelaskan secara matematis, membuka jalan bagi pendekatan ilmiah yang lebih sistematis dan terstruktur.

Namun, teori Descartes tidak terlepas dari kritik, terutama terkait pandangan dualistiknya. Konsep pemisahan tajam antara materi dan pikiran telah menimbulkan perdebatan panjang di antara filsuf-filsuf setelahnya. Meskipun begitu, sumbangannya tetap menginspirasi perkembangan epistemologi, metodologi ilmiah, dan filsafat pikiran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline