Laga semi final kedua sepakbola SEA Games XXVI 2011, Sabtu (19/11), berlangsung begitu meriah dengan dihadiri lebih dari 84.000 penonton. Hampir di setiap sudut Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan—Jakarta, para pendukung Timnas Indonesia U-23 yang berpakaian serba merah-putih rela berdesak-desakan dan berjejal untuk melihat pertandingan semi final yang menegangkan ini.
Bersama Kompasianer lain, Choirul Huda, Yusep Hendarsyah, Hazmi Srondol, dan Dian Kelana, penulis berkesempatan menyaksikan langsung pertarungan skuad Garuda Muda melawan Timnas Vietnam yang dimulai pada 19:30 WIB.
Kegagalan Indonesia saat menghadapi Malaysia, Kamis (17/11) lalu tidak lantas mematahkan kesempatan skuad Garuda Muda untuk melanjutkan sisa-sisa laga di lapangan hijau. Timnas Indonesia U-23 besutan pelatih Rahmad Darmawan mantap bermain dengan formasi 4-4-2, sementara Timnas Vietnam gemblengan pelatih Falko Gerd Gotz, bermain dengan formasi 4-1-4-1 sebagai match host.
Pada menit ke-18, serangan Indonesia atas Vietnam mampu ditepis kiper dengan kerjasama yang baik dari pemain-pemain belakang yang sudah bersiaga, meskipun ruang-ruang kosong tetap memberi peluang bagi Indonesia untuk menghasilkan gol. Pertandingan semakin menegangkan saat masing-masing tim saling memperkuat pertahanan mulai dari menit ke-20. Indonesia yang digawangi kapten Egi Melgiansyah masih belum dapat menghasilkan serangan langsung ke gawang.
Menit ke-28, kiper Vietnam, Tran Buu Ngoc, mengalami cedera di kepala seusai melakukan salto saat mencoba menjaring bola. Pertandingan sejenak dijeda 7 menit hingga sang kiper akhirnya selesai mendapatkan pertolongan pertama dari tim paramedis.
Skuad Garuda Muda dengan jersey putih-hijau-hijau kembali menggalang serangan. Di menit ke-37, kiper Kurnia Meiga mampu mempertahankan gawang atas serangan bola bawah dari pemain Vietnam.
Menjelang usainya 45 menit pertama, 5 menit waktu tambahan diberikan. Kedua petarung saling melancarkan serangan-serangan meski Indonesia mendominasi serangan gawang. Salah satu pemain terbaik Indonesia, Patrich Wanggai, diganjar kartu kuning oleh wasit King Jong Hyeok. Beberapa menit setelahnya, kiper Vietnam kembali terkulai lemas di tanah. Saat wasit meniup peluit panjang, usailah babak pertama yang imbang untuk kedua tim dengan skor 0-0.
Rintik-rintik hujan mengguyur Jakarta saat akan dimulainya babak kedua. Belum lama setelah peluit panjang, Indonesia belum berhasil menuntaskan satu tendangan gawang membobol Vietnam melalui tendangan emas Titus Bonai. Pertandingan kembali mendapat jeda sesaat di menit ke-53 karena salah satu pemain kembali terkulai lemas karena cedera.
Keberuntungan berpihak kepada Indonesia saat Patrich Wanggai menyumbang 1 gol di menit ke-58. Stadion GBK sontak dipenuhi dengan sorak-sorai gembira, merayakan gol yang telah dinanti-nanti sejak awal pertandingan.
Sayang seribu sayang. Titus Bonai sempat jatuh dan mengalami cedera ringan di bagian lengan kiri. Meskipun demikian, ia masih dapat bertahan dan menghabisan sisa-sisa pertandingan di menit ke-83 dan mengubah kedudukan Indonesia menjadi 2-0 melalui tendangan emasnya di menit ke-89. Bonai memanfaatkan kelengahan kiper Vietnam dan melancarkan aksinya.
Hingga pertandingan usai, Indonesia unggul 2-0 atas Vietnam. Garuda Muda kemudian melesat ke babak final dan akan berhadapan dengan Malaysia
* * * * *
© Joshua Francis. All rights reserved.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H