Lihat ke Halaman Asli

Bahayanya Berkata Kasar di Pegunungan

Diperbarui: 30 Maret 2023   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya untuk menjaga kata kata kasar dan hati bersih saat berada pada pegunungan, mungkin jika suatu reflek yang disadari tidak apa-apa.

Hal verbal tersebut memang sudah terbiasa terjadi di Jakarta. Kita sebagai makhluk sosial , mungkin sering berkata kata kotor mau di sekolah, rumah, saat main, dimana saja merasa tiada masalah. Tetapi kebiasaan di Jakarta sebaiknya ditinggalkan di Jakarta. Tak ada yang boleh menantang alam ataupun mengeluarkan verbal yang kasar, karena masalah dari cerita ayah ibumu sebagai pencinta alam bisa terjadi kepada kamu.

Anak anak di sekolah Kolese Kanisius semua laki laki. Dengan itu, pertemanan mereka sangat erat, semua merasa nyaman berkata kasar kepada satu sama lain. Suatu saat, sekolah ini mengadakan acara agar anak anak bisa keluar dan merasakan tempat baru agar menjadi pengalaman bagi kita semua. Ada sebuah cerita saat acara tersebut berlangsung. Saat kita disuruh kerja untuk para warga, dan dibagi menjadi kelompok berisi dua orang. Saat itu, Nathan dan Jose menjadi satu tim dan mereka berdua jalan ke Desa Petung Lor.

Teman saya adalah anak yang kurang bisa mendengarkan saya dan sering berkata kata kasar, kebiasaan tersebut dibawa ke pegunungan dan mereka berdua jalan bersama. Saya sangat takut akan hilang karena ini tempat baru bagi dia dan ia tidak ingin masalah terjadi padanya. Saat menjelang sore, turunlah hujan dan karena kita disuruh turun kebawah, dikirimkan banyak truk sebagai penjemput.

Saat semua sudah sampai di tempat tenda, semua disuruh balik ke atas dan teman saya sadar bahwa ponconya telah dibasahkan hujan. Akhirnya saya meminjamkan payung saya dan kita berjalan keatas tanpa berkata kasar.

Cerita tersebut dan ratusan yang akan kamu alami dalam waktu hidupmu bisa menjadi pelajaran yang sangat penting bagi pemuda yang ingin mengikuti jejak kita sebagai sahabat bumi. Mau dimana pun tetap harus diwaspadai dan disarankan untuk tidak berkata kasar di gunung. Jika salah berkata pun, asalkan kita sadar atas kesalahan kita dan berdoa, tidak ada yang akan mengganggu kita selama perjalanan.

Meskipun itu, masih banyak orang yang tidak mempedulikan hal ini dan tetap berkata kasar. Mungkin bapak, ibu, ataupun anak anak pernah mengalami masalah seperti ini, mendaki gunung dan tiba tiba keluarlah bahasa yang mungkin tidak disukai makhluk liar dalam gunung ini. Hal hal aneh mungkin bisa terjadi dalam perjalanan mu ke atas.

Pernah ada cerita saat mendaki gunung Gede. Mereka sedang bersenang senang turun sampai temannya mengeluarkan kata kasar secara tidak sengaja. Beberapa jam kemudian mereka mulai merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang mengganggu mereka, karena mereka bisa melihat daerah loket pendaftaran yang sama beberapa jam yang lalu.

Ia meletakkan satu korek, maju sedikit dan meletakkan dua korek, ia maju sedikit lagi dan meletakkan tiga korek, ia terus berjalan kedepan dan melihat korek pertama. Ia baru sadar bahwa makhluk liar gunung gede sangat tidak mengapresiasi kata kata yang dikeluarkan temannya. Maka mereka berdoa bersama, berdoa agar bisa turun dengan selamat, berjalan dan koreknya mulai menghilang. Mereka yang seharusnya sampai bawah jam 2 sampai bawah jam 7 malam.

Cerita ini juga menjadi contoh bagi pemuda pemuda yang ingin mulai mendaki untuk berwaspada, meskipun cerita tidak pernah dirasakan, kita sebaiknya mengikuti aturan dan prosedur gunung apapun yang ingin didaki, karena kita selalu harus siap menghadapi semua tantangan tetapi juga harus hati hati dengan semua aktivitas kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline