Lihat ke Halaman Asli

Penyebab Kemiskinan di Jawa Tengah

Diperbarui: 8 Agustus 2023   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENYEBAB KEMISKINAN DI JAWA TANGAH

OLEH: JOSEPH, ARSY, SYADZA, AZKA, CINDY

Badan Pusat Statistik  mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengukuran. Sedangkan, menurut Kuncoro  dalam Tyas  Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimun.

Namun dari berbagai pandangan masyarakat ,pengangguran dan kemiskinan merupakan dua permasalahan yang saling ada keterkaitan antara satu sama lain. Upaya yang selama ini pemerintah lakukan seperti halnya, menurunkan tingkat pengangguran sama pentingnya dengan kemiskinan. Dari sudut lain, pengangguran merupakan variabel yang dapat memberikan pengaruh kepada kemiskinan, dimana seorang individu tidak bekerja maka ia tidak menghasilkan pendapatan.

Secara teori apabila seseorang tidak menganggur maka ia bekerja dan memilikipenghasilan, dari penghasilan yang diterima diharapkan bisa mencukupi kebutuhanpokok. Dari teori tersebut dapat ditarik simpulan bahwa apabila terjadi peningkatan angka pengangguran maka akan meningkatkan angka kemiskinan begitupun sebaliknya. Demikian juga dengan kemiskinan yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana kesuksesan pembangunan.

Sejak Tahun 2021, Provinsi Banten mengalami permasalahan serius yang masih dihadapi diantaranya pengangguran dan kemiskinan. Oleh karenanya pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Banten harus mendapatkan perhatian yang mendalam. Dapat diketahui bahwa angka kemiskinan paling tinggi berada di Kabupaten Pandeglang yaitu berjumlah 10,72 ribu jiwa dan angka pengangguran paling tinggi berada di Kota Serang yaitu berjumlah 10,58 ribu jiwa.

Beberapa langkah dan dan program nyata sudah banyak dilakukan oleh pemerintah setempat antara lain, melalui pemberian subsidi, bantuan sosial, program keluarga harapan (PKH), PNPM Mandiri, dan dana penjaminan kredit/ pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi melalui program kredit usaha rakyat (KUR), nampaknya masih perlu ditempuh. Program ini, apabila dilaksanakan dengan benar dan tepat sasaran, dapat membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak atau belum mampu dipenuhi dari kemampuan mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline