Lihat ke Halaman Asli

Mawar Hitam

Pujangga dari Tepi Danau Sentani

Fisika Kuantum dan Bom Atom: Sains di Balik Kehancuran Perang Dunia II

Diperbarui: 31 Januari 2025   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto Ilustrasi Ledakan Bom Atom Nuklir(Sumber: pixabay.com))

 

Sebuah Kisah Singkat tentang Atom

 

Percayakah Anda bahwa sesuatu yang tidak terlihat justru bisa menjadi lebih menakutkan?

 

Pada tanggal 6 Agustus 1945, sebuah bom atom yang diberi nama "Little Boy" dijatuhkan di Hiroshima. Hanya tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, bom atom lainnya, "Fat Man", kembali dijatuhkan di Nagasaki. Dampak dari kedua bom ini begitu dahsyat, menyebabkan kehancuran besar di Jepang. Akibatnya, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat melalui pidato yang disiarkan lewat radio, menandai berakhirnya Perang Dunia II di Pasifik.

 

Ledakan dahsyat dari bom-bom tersebut menewaskan puluhan ribu orang dalam sekejap. Mereka yang selamat pun harus menghadapi dampak radiasi yang sangat berbahaya, menyebabkan berbagai penyakit kronis dan penderitaan berkepanjangan. Peristiwa ini menjadi bukti bagaimana penemuan ilmiah, yang awalnya bertujuan memahami alam semesta, dapat digunakan sebagai senjata pemusnah massal yang mengerikan.

 

Atom dan Kekuatan yang Tersembunyi

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline