Halo teman-teman, hari ini aku berkunjung ke salah satu destinasi wisata yang ada di kota Salatiga loh. Apa yaa destinasi wisata itu? Destinasi wisata itu adalah Danau Rawa Pening.
Danau Rawa Pening adalah danau alam yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Luas danau ini mencapai 2.670 hektare yang melewati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening juga diapit oleh Gunung Merbabu, Gunung Telemoyo dan Gunung Ungaran.
Oh iya teman-teman jadi di rawa pening juga hidup beberapa jenis ikan, yaitu ikan Wader Bintik-Dua, Ikan Gabus, Lele Jawa, Sepat Siam, Sepat Rawa. Ikan-ikan ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kebutuhan makan dan budidaya perikanan.
Nah teman-teman, danau rawa pening menjadi penopang hidup untuk masyarakat yang hidup di sekitarnya karena danau rawa pening memiliki letak yang strategis dan berbagai kegunaan dalam kehidupan masyarakat. Selain digunakan sebagai tempat mencari ikan danau rawa pening dijadikan destinasi wisata oleh masyarakat setempat dengan biaya yang sangat murah dan terjangkau untuk seluruh kalangan masyarakat. Ada juga lokasi pemancingan loh teman-teman.
Sekarang mari kita lihat danau rawa pening dari sisi fungsi energy. Tadi kita sudah bahas danau rawa pening dari sisi fungsi produksi dan wisata. Ya teman-teman, danau rawa pening ini menjadi salah satu pasokan untuk PLTA Jelok. Jadi begini teman-teman, danau rawa pening menyediakan elevasi waduk alami sebagai sumber air utama yang disalurkan ke PLTA Jelok. Kapasitas listrik di PLTA Jelok mencapai 20 mega watt. Listrik dari PLTA Jelok kemudian akan disalurkan ke jaringan listrik Jawa-Bali. Jadi teman-teman, keberadaan rawa pening sangat penting untuk PLTA.
Wah, jadi rawa pening punya peran dalam fungsi energy yang cukup penting ya teman-teman. Untuk kapasitas dan debit air di rawa pening maupun yang mengalir ke rawa pening harus dijaga kondisinya agar tetap baik dan besar.
Sekarang kita masuk ke fungsi konservasi dari danau rawa pening ya teman-teman. Konservasi yang dilakukan di rawa pening adalah penanganan eceng gondok yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan memanen eceng gondok dan menjadikannya sebagai bahan baki kerajinan ataupun kompos. Konservasi ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran tanaman eceng gondok yang menghambat kegiatan masyarakat yang mencari dari rawa pening khusunya nelayan dan petani. Di sisi lain eceng gondok menjadi penggangu atau penghambat untuk produktivitas rawa pening namun di sisi lain eceng gondok juga menjadi salah satu sumber penghasilan untuk masyarakat. Jadi penanganan eceng gondok dengan sembarangan tapi melalui kajian-kajian dan pengamatan oleh para ahli. Selain konservasi eceng gondok, pembersihan atau sterilisasi juga akan dilakukan di rawa pening. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas air rawa pening.
Rawa pening memiliki pemandangan yang tidak kalah indah dengan destinasi wisata lain loh teman-teman. Air rawa pening yang jernih sangat nyaman untuk dilihat. Ada juga perahu-perahu para nelayan yang menghiasi rawa pening. Selain pemandangan, teman-teman juga bisa merasakan sensasi petualangan di rawa pening karena teman-teman bisa menyewa perahu motor untuk berkeliling atau menyewa pondok-pondok terapung di rawa pening dan disertai dengan lokasi pemancingan, pokoknya seru deh teman-teman. Harus dicoba yaa teman-teman. Ditambah lagi orang-orangnya ramah tamah semua, sudah pasti teman-teman akan mendapat pelayanan yang baik dan menyenangkan.
Oke teman-teman dari pembahasan yang tersaji di atas dapat disimpulkan bahwa danau rawa pening memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat maupun lingkungan. Aktivitas masyarakat sekitar berpengaruh pada keberlangsungan rawa pening, jadi semua tindakan harus dikontrol dan oleh sebab itu harus ada kebijakan-kebijakan yang tegas untuk menjaga kelestarian alam rawa pening khususnya kebijakan lingkungan hidup.