Lihat ke Halaman Asli

Jose Hasibuan

TERVERIFIKASI

Seorang abdi bangsa

Nabung Emas, Nabung di Bank, atau Nabung Saham?

Diperbarui: 24 Agustus 2020   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.imoney.my

Beberapa waktu belakangan ini, warga media sosial ramai-ramai mempromosikan tukar koin dengan kepingan emas berukuran kecil yang lebih dikenal dengan 'minigold'. Mengapa disebut 'minigold'? Karena memang kepingan emas ini sangat kecil, ukuran terkecil mulai dari 0,05 gram saja.

Promo ini sontak membangunkan para kolektor uang receh atau koin. Seolah menemukan kembali harta karun yang terpendam, celengan berisi koin-koin recehan pun dibongkar untuk ditukarkan dengan keping-keping emas mini ini.

Emas memang pilihan investasi paling tua yang bertahan hingga hari ini. Teringat beberapa tahun lalu, saat 'mbah putri dipanggil yang Kuasa, ia banyak meninggalkan perhiasan emas berbentuk cincin, gelang atau kalung. Peninggalannya menjadi kenangan sekaligus warisan yang sangat berharga bagi anak-anak yang ditinggalkan, termasuk ibu saya.

Selain dapat diinvestasikan dalam bentuk perhiasan, pilihan lain adalah dalam bentuk kepingan emas mulia seperti 'minigold' tadi. Tidak harus mahal, kepingan terkecil dengan berat 0,05 gram misalnya minggu lalu harganya dibandrol berkisar Rp72.000 saja. Maka sangat menarik, membongkar celengan dan ditukar dengan berkeping-keping 'minigold'.

Koin-koin recehan yang tetap dikoleksi di celengan, jumlahnya tak akan bertambah seiring berjalannya waktu. Kecuali isi celengannya yang terus ditambah. Malahan nilai uang yang disimpan justru akan berkurang karena kenaikan harga-harga barang di pasaran. Berbeda halnya jika diinvestasikan dalam bentuk emas, nilainya bisa jadi berlipat kali ganda.

Sebagai perbandingan, kepingan logam mulia antam seberat 50 gram di tahun 2009, harganya berkisar Rp16.000.000. Di tahun 2019, berselang sepuluh tahun harganya menjelma menjadi Rp36.000.000 atau mengalami kenaikan setara 125%. Dan bahkan, minggu lalu antam menjual kepingan emas 50 gram dengan harga di atas 50 juta rupiah. Waw.

Harga emas memang sedang melambung tinggi saat ini. Pandemi covid-19 yang terjadi, dimana telah menyebabkan ketidakpastian, membuat banyak orang beramai-ramai menarik dananya dari bank dan menukarnya dengan investasi dalam bentuk emas.

Meskipun emas terbilang investasi yang relatif aman, namun bukan berarti tidak ada resiko sama sekali. Investasi emas dalam bentuk perhiasan misalnya, jika tidak teliti, kita bisa saja mendapatkan emas dengan dengan campuran logam lainnya.

Selain itu, investasi emas dalam bentuk apapun, jika tidak memiliki tempat penyimpanan yang aman, bukan tidak mungkin kerugian besar akan dialami jika emas yang disimpan lantas hilang atau dicuri orang.

Pun jika kita memilih untuk investasi dalam bentuk perhiasan yang dikenakan kemana saja, maka resiko penjambretan sangat besar terjadi dan bahkan bisa fatal akibatnya hingga kehilangan nyawa.

Investasi emas pada dasarnya membutuhkan kepekaan terhadap pergerakan harganya di pasar. Alih-alih berharap untung, salah timing soal beli dan jual, bisa-bisa malah buntung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline