Lihat ke Halaman Asli

Jordan TuganHutagaol

Mahasiswa S-1 Sastra Indonesia Universitas Airlangga

Anak Muda Indonesia Mengalami "Trust Issue", Apakah Kondisi Mental Anak Muda Kita Sehat?

Diperbarui: 17 Juni 2022   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Krisis kepercayaan atau bisa disebut trust issue ialah ketika seseorang berpikir bahwa dirinya tidak bisa lagi mempercayai seseorang, terutama dalam hal ini seseorang menjadi sulit membangun rasa percaya dengan orang di sekitarnya, baik itu kepada keluarga, teman, dan juga kekasih. Belakangan ini anak muda Indonesia (generasi milenial) sering mengalami permassalahan trust issue kepada orang terdekatnya. 

Dan menjadi  pembahasan dikalangan anak muda, karena tidak sedikit anak muda yang mengalami permasalahan ini.

Trust issue ini disebabkan oleh beberapa faktor tertentu dari orang sekitar, seperti menerima pengkhianatan, dikecewakan, diabaikan, disakiti, dan sebagainya. Kejadian tidak menyenangkan di masa lalu, membuat korban merasakan traumatis. Rasa trauma ini yang kemudian menjadikan korban sulit membangun kepercayaan kepada orang lain. setelah kejadian tersebut korban akan mengalami krisis kepercayaan. 

Permasalahan trust issue menjadi permasalahan yang sangat penting untuk anak muda. Sebab seseorang yang memiliki trust issue dalam hidupnya akan menghambat perkembangan diri dan berdampak pada kesehatan mental.

Apabila trust issue sudah menguasai diri, masalah ini akan berdampak berkelanjutan dengan pemikiran yang buruk terhadap orang lain. misalnya, saat berada dilingkungan yang baru. Kita beranggapan negatif bahwa orang orang disekitar itu sama, mereka akan mengecewakan, menyakiti, melukai.

Apakah masalah trust issue bisa diselesaikan? Bagaimana cara menyelesaikannya? Sebelum kita menyelesaikan masalahnya, terlebih dahulu mari kita kenali ciri-ciri dan penyebab dari trust issue.

Ciri-Ciri Trust Issue

  1. Sulit percaya kepada orang lain
  2. Sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain
  3. Takut dan gelisah
  4. Menjadi protektif dan posesif terhadap orang tersayang

Masalah kepercayaan umumnya bisa mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku seseorang dalam menilai orang lain cenderung ke arah negatif. Setidaknya ada beberapa pertanyaan mendasar untuk membantu identifikasi awal apakah seseorang mengembangkan trust issue. Pertanyaan tersebut :

  • Apakah kamu selalu berpikir buruk terhadap orang lain?
  • apakah kamu memilih untuk tertutup terhadap orang lain untuk menghindari rasa kecewa?
  • Apakah kamu merasa sungkan dan sulit meminta bantuan orang lain?

            Setelah membaca pertanyaan berikut, bagaimana hasil dari jawaban kamu? Apakah kamu menjawab "iya" atau "tidak"? apabila sebagian besar jawaban kamu "iya" maka kamu kemungkinan besar mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain. Penelitian telah menunjukkan bahwa trust issue selalu berkaitan dengan pengalaman sosial, seperti hubungan keluarga, teman, dan kekasih.

            Apakah masalah trust issue bisa diselesaikan? Bagaimana cara menyelesaikannya? Jawabannya adalah bisa, ada cara sederhana untuk mengatasi masalah trust issue. Tahap awal mencoba untuk bangun kepercayaan kepada orang lain, dan belajar untuk memahami karakter seseorang dalam bersosial, dengan hal kecil ini bisa mendorong diri kita untuk kembali percaya kepada orang lain, setelah kepercayaan terbangun. 

Tahap selanjutnya buah pikiran pikiran negatif kita kepada orang lain dan ubah pikiran kamu dari bahwa setiap orang akan mengecewakan mu menjadi tidak semua orang seperti itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline