Sebagai Manusia kita mempunyai Tubuh yang rentan terkena berbagai macam penyakit entah itu berasal dari virus, bakteri, makanan yang kita konsumsi atau bahkan sel rusak maupun sel abnormal. Maka dari itu Tuhan menciptakan tubuh kita dengan kemampuan untuk mempertahankan diri dari patogen dengan sistem imun.
SISTEM IMUN
Sistem imun atau sistem pertahanan tubuh merupakan sistem yang sangat penting bagi manusia karena merupakan sistem pertahanan yang berpenan dalam mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel-sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh (Wijaya, 2019). Sistem imun membutuhkan waktu untuk membangun pertahanan dan respon terkuatnya terhadap mikroorganisme/patogen yang ingin menyerang. Saat tubuh membangun pertahanan untuk melawan mikroorganisme/patogen, pada waktu itu juga mikroorganisme/patogen dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Untuk memberikan kekebalan yang akan memberikan perlindungan dari penyakit, sistem imun harus terlebih dahulu melakukan pertempuran dengan mikroorganisme/patogen. Itulah mengapa orang akan mempunyai resiko yang tinggi untuk terinfeksi saat mikroorganisme/patogen bertemu dengan sistem imun untuk yang pertama kali (Parham, 2014). Ketika sistem imun berhasil melawan patogen yang kemudian patogen itu mati. Maka sel tubuh kita akan membentuk memori atau ingatan terhadap patogen tersebut. Sehingga jika ada patogen yang sama lagi, maka sel imun akan lebih siap dalam mengatasi patogen tersebut (Ghani, 2021).
IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin. Vaksin sendiri merupakan virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri atau virus tersebut telah dimodifikasi. Cara kerja Imunisasi melalui vaksin bisa melalui suntikan atau juga bisa diminum. Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut (KEMENKES, 2016).
PERBEDAAN SISTEM IMUN DENGAN IMUNISASI
Sistem imun dan imunisasi sebenarnya adalah dua hal yang saling mundukung untuk tubuh bisa lebih siap dalam hal menghadapi patogen. Sistem imun sendiri merupakan sitem untuk melindungi tubuh dari zat berbahaya, kuman, virus, sel abnormal, serta patogen lainnya. Sedangkan Imunisasi sendiri adalah memasukkan vaksin ke dalam tubuh, yaitu berupa virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri atau virus tersebut telah dimodifikasi. Jadi bisa kita simpulkan bahwa sistem imun adalah sistem yang mendeteksi dan melawan patogen, lalu imunisasi sendiri bertujuan untuk memasukkan patogen ke tubuh agar bisa dideteksi dan dilawan oleh sistem imun sehingga sistem imun mempunyai memori akan patogen yang sudah dimasukkan melalui vaksin, sehingga jika ada patogen yang sama lagi, tubuh akan siap untuk melawan patogen tersebut. Itulah mengapa jika seseorang sudah divaksin untuk patogen spesifik lalu Ketika patogen itu menyerang tubuh, maka ia akan kebal ataupun jika terjangkit, efeknya tidak akan parah.
IMUNISASI DASAR WAJIB
Dalam rangka upaya Bangsa Indonesia untuk dapat menurunkan morbiditas (angka kesakitan), menurunkan mortalitas (angka kematian), terhindar dari kecacatan dan eradikasi penyakit di suatu daerah atau negeri Indonesia menerapkan sistem Imunisasi dasar yang wajib dilakukan (KEMENKES, 2016). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.42 Tahun 2013 dan No.12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, imunisasi dasar wajib meliputi : (1) Imunisasi hepatitis B untuk mencegah infeksi hati yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, (2) Imunisasi BCG untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit tuberculosis, (3) Imunisasi Polio untuk penyakit polio yang menular akibat infeksi virus yang menyerang sistem saraf di otak dan saraf tulang belakang, (4) Imunisasi DPT-HB-HiB untuk memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap enam penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis atau batuk rejan, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis atau radang otak, (5) Imunisasi campak untuk pencegahan terhadap penyakit campak berat yang dapat menyebabkan pneumonia, diare, dan radang otak atau ensefalitis (Adrian, 2020). 5 imunisasi ini dilakukan secara bertahap dan sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Penulis (Jordan 17 Tahun) juga mendapatkan imunisasi wajib yang meliputi Hepatitis B, Polio, BCG, DPT-HB-HiB dan campak. Sampai saat ini penulis sehat serta imunisasi yang didapat tidak menimbulkan alergi maupun efek samping berat lainnya.
IMUNISASI POLIO
Dari Imunisasi yang sudah penulis dapatkan, imunisasi polio mempunyai keunikan tersendiri dari sudut pandang penulis, karena dilansir dari artikel biofarma (2021) Virus Polio Liar atau VPL asli Indonesia (indigenous) sudah dinyatakan musnah sejak tahun 1996, tetapi pada tahun 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tetapi untungnya pada tahun 2014 Indonesia diberikan label bebas polio diberikan WHO. Penulis tertarik ingin membahas imunisasi polio karena virus polio yang sempat dianggap sudah tidak ada menjadi ada lagi dan upaya luar biasa Indonesia untuk menanggulangi nya dan berhasil bebas dari polio. Penulis ingin membahas pentingnya imunisasi polio agar kejadian munculnya virus polio tidak terjadi lagi.