Kreek...brakk!
Pintu tinggi dan usang yang dibuka Kiko, si anak kelinci yang lucu, tiba-tiba tertutup. Tentu saja dia sangat terkejut. Berulang kali dia mencoba untuk membuka pintu yang penuh debu dan mulai dimakan rayap. Sayangnya, usaha Kiko tak berhasil.
Kondisi pintu yang sangat tua, pegangan pintu yang hampir patah, membuat pintu sulit dibuka lagi. Padahal saat mau masuk, pintu mudah sekali dibuka.
Sesaat kemudian Kiko terdiam dan melihat sekeliling ruang pengap. Di sekelilingnya terdapat banyak jendela kaca berukuran besar, kotor dan berdebu. Keadaan ruang itu gelap dan banyak laba-laba yang bersarang di sana.
Kembali Kiko melihat ke arah pintu yang menjulang di depan matanya.
"Aku harus segera pulang. Pasti ibu mencariku," gumam Kiko.
Ya, tadi dia disuruh ibunya untuk membeli sayuran untuk dimasak. Rencananya lusa Ayah Kiko akan pulang. Ayahnya bekerja jauh, di hutan seberang. Karena itu, Ibu mau memasak menu spesial untuk Ayah Kiko.
Kiko menatap tas belanjaan yang tadi diletakkan di samping pintu kokoh di depannya.
"Bagaimana caranya biar aku bisa keluar dari sini?" tanyanya dengan suara lirih.
"Hai, kelinci kecil. Aku bisa bantu kamu!"