Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Teman Baru Muti dan Mutmut

Diperbarui: 15 September 2024   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah sebelumnya 

Keesokan paginya, Muti, Mutmut, Ibu dan Bapak berlibur ke Pantai Semut yang indah dan sejuk. Suasana sangat ramai. Maklum, ini hari pertama libur panjang. Jadi, banyak keluarga yang memanfaatkan waktunya untuk liburan bersama keluarga.

Ibu tampak sibuk mengeluarkan bekal yang telah dimasak di rumah. Sedangkan Bapak menggelar tikar untuk duduk bersama dan bercerita sambil menikmati udara dan deburan di pantai.

"Ibu, kami mau main pasir ya!" ucap Mutmut, meminta izin kepada Ibunya.

"Iya. Main saja. Tapi nggak boleh bertengkar lho, ya!" pesan Ibu.

"Oke, Bu!" seru Muti dan Mutmut, sambil melakukan sikap hormat.

Ibu tertawa saat melihat tingkah laku dua anaknya itu. 

"Jangan mandi di pantai, Nak," nasehat Bapak yang masih membantu Ibu, merapikan bekal di atas tikar yang sudah digelar tadi.

"Iya, Pak. Pasti!" jawab Muti.

Muti dan Mutmut segera duduk santai di atas pasir putih. Tangannya mulai menyentuh pasir untuk dibuat istana pasir. Mereka berdua tampak asyik membuat istana pasir. Seperti teman-teman lainnya yang kebetulan juga berlibur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline