"Pak Banyan, kami khawatir dan takut dengan kedatangan manusia akan membuat hutan kita habis. Kita pun nggak punya tempat tinggal," ucap Tupi, seekor tupai yang pernah melihat sekelompok manusia yang sedang melihat-lihat keadaan hutan.
Pak Banyan adalah pohon tua yang sangat baik dan banyak hewan yang tinggal di bagian tubuh Pak Banyan. Usianya ratusan tahun. Banyak peristiwa yang disaksikan oleh Pak Banyan di hutan itu.
Secara tidak sengaja, Tupi mendengar salah satu dari manusia itu berkata, "nanti di sini akan kita buat pemukiman mewah. Dan di sana, untuk taman dan pusat belanja."
Manusia itu menunjuk wilayah hutan yang terkenal dengan pohon-pohon tua yang menjadi tempat tinggal hewan dan menjaga keseimbangan alam. Tempat itu termasuk di lokasi Pak Banyan hidup.
"Iya, Pak Banyan. Kata Tupi tadi benar. Saya juga dengar kalau dekat sungai akan dibuat pabrik juga. Itu kan bisa membuat udara tercemar," ucap Bina, seekor burung hantu yang bersahabat baik dengan Tupi.
"Apa yang sebaiknya kita lakukan ya, Pak Banyan?"
Pak Banyan menatap Tupi dan Bina secara bergantian. Beliau sangat kagum karena Tupi dan Bina, meski masih kecil tetap memikirkan lingkungannya yang terancam oleh manusia.
Tupi dan Bina menunggu nasihat yang akan diberikan oleh Pak Banyan.
"Kalian semua harus bekerja sama untuk menunjukkan kepada manusia kalau hutan ini sangat penting. Kalian harus mengingatkan mereka bahwa hutan ini adalah tempat tinggal yang harus dijaga, bukan dirusak."
"Caranya bagaimana ya, Pak?" tanya Tupi sambil melompat ke dahan Pak Banyan.