Terseok-seok. Tersungkur negeriku, di tepi jurang terjal. Hati meratap pedih. Kenapa bisa seperti ini?
Negeri yang berdiri dengan darah, tangis dan keringat pejuang. Kini kembali berdarah-darah. Tangis yang tiada terdengar dan nyaris tak didengar. Keringat para pejuang mengering, seakan tak ada arti.
Sudah saatnya kebatilan disingkirkan jauh. Kembali pada cita-cita pejuang dan pahlawan. Yang dulu mengantarkan sampai gerbang kemerdekaan.
Gerbang telah terbuka, lanjutkan perjuangan untuk negeri
Bangun! Buka mata, dan hati
Bangkitlah negeriku!
___
Branjang, 23 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H