Dua foto yang kupublikasi di sosial media seakan menjadi pertanda. Ada sesuatu denganmu. Kita terikat oleh batin yang begitu kuat. Hingga kusadari rona wajahmu di foto itu tak secerah dulu sinarnya.
Sekian lama tak saling sapa, tiba-tiba pagi di antara suara rintik hujan, kaukabarkan, kau sedang tidak baik-baik saja. Kau pun tanya bagaimana rasaku dulu, saat jatuh karena sakit yang menggerogoti jiwa dan ragaku
Lalu kuceritakan apa adanya, dengan tulisan. Tak puas dengan cerita bertulis itu, nada dering telepon terdengar. Kusapa kau berulang kali.
Suaramu lemah. Tak seperti biasa. Kuingat kembali dahulu, saat aku mengeluh padamu. Kini kau rasakan hal serupa.
Sahabat, aku kini baik-baik saja. Kau di sana, kuharap juga baik-baik saja. Berjuanglah untuk bahagiamu, pasti kau raih yang kau perjuangkan.
___
Branjang, 31 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H